Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi menanggapi viralnya video anggota Pol PP yang bertugas di kediamannya.
"Anak-anak Pol PP becanda," ujarnya ketika ditemui sejumlah wartawan, Senin (14/11/2022).
Wali kota menjelaskan, anggota Pol PP yang viral tersebut sedang dalam kondisi off atau sedang tidak piket.
Kendati demikian, ia tetap menginstruksikan satuan Pol PP untuk menindak Pol PP yang terlihat dalam video.
Bahkan akunya, anggota Pol PP tersebut langsung dibina pada malam itu juga oleh Kabid Pol PP.
"Langsung disuruh lari selama tiga jam, di sawah semalam," ungkapnya.
Baca juga: Viral Video Anggota Pol PP di Bima Praktik Gunakan Katapel untuk Hadapi Pendemo
Tindakan tegas dilakukan, jangan sampai publik menilai aksi panah memanah ini diajarkan oleh Pol PP atau pemerintah.
"Jangan sampai salah tafsir. Apalagi soal panah ini sangat sensitif di tengah masyarakat kita," akunya.
Ia berharap, seluruh elemen stakeholder Pemerintah Kota Bima, khususnya Pol PP segera mengevaluasi penuh kinerja dan menjadikan video viral tersebut sebagai pelajaran.
"Jangan sampai salah tafsir, seolah-olah kita mengajarkan," pungkasnya.
Pada berita sebelumnya, Jagat media sosial di Bima dihebohkan dengan beredarnya video viral, beberapa oknum Pol PP Kota Bima yang praktek penggunaan ketapel.
Video ini viral, karena dalam narasi video tersebut oleh perekam menyebutkan jika ketapel tersebut untuk berhadapan dengan pendemo.
Video ini diunggah pada Minggu (13/11/2022), di platform Facebook sekira pukul 21.00 WITA oleh akun Agus Mawardy.
Dalam unggahan tersebut, tampak lokasi pengambilan video berada di halaman kediaman Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi.
Ketapel tersebut terbuat dari kayu, dengan tali berwarna merah.
"Lagi tes buat persiapan untuk menjaga demo besok, Hambu," ujar oknum petugas yang merekam aksi tersebut.
Selain berbentuk video, juga ada beberapa foto oknum anggota Sat Pol PP yang memegang sesuatu benda, namun tidak terlihat dengan jelas.
Sontak rekaman video dan foto tersebut ramai dikomentari netizen, dengan berbagai macam narasi.
Banyak yang menyatakan, jika tindakan Pol PP itu bentuk provokasi.
Apalagi saat ini isu pemanahan sedang sensitif bagi masyarakat Kota Bima.
(*)