Menurut Ahyar, yang paling utama ditekankannya bagi pemerintah terkait KIHT ini adalah sosialisasi, baik bagi petani, begitupun dengan para pengusaha tembakau.
Hingga nanti KIHT ini jelas arahnya, apakah akan digunakan pabrik, blend, trashing atau kemungkinan hanya sebagai tempat pembelian.
"Ini kan belum sepenuhnya sampai sosialisasinya ke desa-desa yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Sedang Desa Borok Toyang sendiri yang sudah bermitra dengan Djarum dan 99 persen masyarakatnya petani tembakau belum mendapatkan sosialisasi," demikian Ahyar.
(*)