Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Marshal Sirkuit Mandalika yang bertugas saat World Superbike atau WSBK Mandalika 2022 harus menunjukkan performa terbaik mereka.
Hal ini karena Dorna Sports selaku penyelenggara WSBK Mandalika 2022 akan memberikan penghargaan kepada mereka.
"Marshal yang bertugas dengan bagus di lapangan nantinya akan diberikan penghargaan berupa keliling Sirkuit Mandalika menggunakan safety car resmi WSBK," ungkap Direktur Utama MGPA Priandhi Satria, Selasa (8/11/2022).
Head of WorldSBK Commercial Marketing Francesco Valentino dan Head of WorldSBK Circuit Relations at Dorna Sports Eva Jirsenska kemarin sudah tiba di Bandara Internasional Lombok.
Beberapa pihak dari Dorna sebelumnya juga telah tiba di Sirkuit Mandalika.
Baca juga: PREVIEW WSBK Mandalika 2022: Kesempatan Pertama Alvaro Bautista Rengkuh Gelar Juara Dunia
Mereka telah melihat aspal baru Sirkuit Mandalika, hospitality, dan berbagai fasilitas lainnya jelang WSBK.
Menurut pihak Dorna, pelaksanaan WSBK Mandalika 2022 jauh lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan WSBK 2021.
Dengan demikian, diharapkan penyelenggaraan event WorldSBK jauh lebih seru.
Sementara itu, beberapa pembalap WSBK yang akan balapan di Sirkuit Mandalika pada 11-13 November 2022 sudah ada yang tiba di Pulau Bali.
Pasalnya kata Priandhi, pembalap WSBK tidak lagi menggunakan pesawat Charter seperti event pada tahun 2021 lalu.
"Jadi untuk tahun ini rider WSBK datang sendiri-sendiri. Terkait kedatangan rider bukan lagi urusan kita seperti tahun lalu menyiapkan sistem bubble untuk para rider," kata Priandhi.
PT ITDC dan MGPA hanya menyiapkan visa bagi kru dan rider WSBK.
Untuk penginapan sebagian besar kru dan rider akan stay atau menginap di Raja Hotel, Pullman, dan Novotel di area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Informasi juga ada rider beberapa yang sudah di Lombok. Tapi kami belum tahu siapa saja. Karena bukan lagi kewenangan kita untuk itu kan," katanya.
"Mereka tahun ini bebas datang. Mereka tidak punya kewajiban menggunakan sistem Bubble," pungkas Priandhi.
(*)