Nahdlatul Wathan

Hizib Nahdlatul Wathan; Sejarah Penyusunan, Makna, dan Kandungan dalam Bacaan Hizib

Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri NW TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Beliau mewariskan Hizib Nahdlatul Wathan.

Setelah mendirikan organisasi Nahdlathul Wathan, ditambahkan pula doa untuk organisasi tersebut.

Kemudian dia namakan Hizib ini dengan nama Hizib Nahdlatul Watha atau NW.

Hal itu untuk menunjukkan bahwasanya kedua madrasah tersebut, berada di bawah naungan organisasi Nahdlathul Wathan, yang pemimpinnya disebut Pengurus Besar Nahdlathul Wathan (PBNW).

Selain doa secara khusus, dituliskan juga banyak doa yang bisa diniatkan secara umum kepada siapa saja yang mengamalkannya.

Sejarah Penyusunan Hizib Nahdlatul Wathan

Hizib Nahdlathul Wathan disusun pada tahun 1942 Masehi.

Masa itu merupakan masa kedatangan para penjajah Jepang ke wilayah Nusantara.

Pada saat itu dengan ganasnya Jepang menutup secara paksa madrasah-madrasah yang ada, khusunya di Pulau Jawa.

Sehingga hampir 60 persen madrasah tersebut terpaksa tutup.

Karena itulah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menyusun doa dalam sebuah Hizib.

Sebagai bentuk perlindungan terhadap Madrasah NWDI (Nahdlathul Wathan Diniah Islamiyah) yang pada saat itu telah didirikan.

Setahun kemudian disusun pula Hizib untuk Madrasah NBDI. Madrasah khusus bagi kaum perempuan yang dinamakan Hizib Nahdlathul Banat Diniah Islamiyah.

Kemudian kedua Hizib Nahdlatul Wathan tersebut dibaca pada waktu pagi, sore dan malam untuk meredam keganasan tentara Jepang.

Menurut keterangan TGH Ihsan Safar,QH.,M.Ap, Hizib Nahdlatul Wathan merupakan kumpulan doa yang tersusun dari Al-Quran, Hadis, asmaul husna, tawassulat, dan doa dari 71 wali Allah.

Al-Magfurullahu TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid termasuk bagian daripada 71 wali Allah tersebut.

Halaman
1234

Berita Terkini