Karena besarnya fadhilah Hizib serta kekhususannya, pengertian Hizib menjadi lebih Khusus pula.
Maka Hizib bukan hanya sekedar diartikan sebagai bacaan atau wirid biasa, melainkan diartikan pula sebagai laskar pelindung untuk siapa saja yang mengamalkannya secara istiqomah.
Keistimewaan Hizib bukan hanya sekedar kedudukannya sebagai doa yang disusun dari sekian para wali saja.
Namun keistimewaannya terletak pada penyusunya yang tidak sembarangan wali atau ulama yang dapat membuat Hizib.
Sehingga jumlah Hizib akan lebih sedikit dijumpai daripada susunan doa yang lainnya.
Diantara yang Masyhur (dikenal banyak orang) adalah Hizib Magrabi, Hizib Iqbal, Hizib Barqi, Hizib Nahdlathul Wathan dan yang lainnya.
Sedangkan menurut syair Al-Ampenan TGH Lalu Anas Hasyri QH, Hizib Nahdlathul Wathan adalah kumpulan doa-doa yang dikumpulkan Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, sebagai khususiyat bagi warga Nahdlatul Wathan.
Lalu mengapa Hizib ini khusus sekali?
Karena di Al-Quran kita diperintahkan medoakan diri kita sendiri terlebih dahulu.
Baru kemudian keluarga dan orang-orang muslim secara umum.
Maka Hizib Nahdlathul Wathan dapat diartikan sebagai kumpulan doa, zikir dan tawajjuh yang disusun khusus bagi warga Nahdlathul Wathan.
Hizib memiliki susunan yang teratur, sebagai pelindung lahir dan batin.
Akan tetapi Hizib Nahdlatul Wathan dapat diamalkan oleh siapa saja sebagai amalan dan doa.
Hizib Nahdlatul Wathan disusun pendirinya Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Seorang kiyai karismatik asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dikenal para ulama dunia dengan nama ‘Alimu Ampenan.
Memiliki Hizib yang masyhur dan menjadi salah satu pilihan bacaan bagi para ulama Makkah Al-Mukarramah.
Terpilihnya Hizib Nahdlatul Wathan sebagai bacaan bagi para ulama menjadi tolak ukur ketinggian makom (kedudukan) penyusunnya di sisi Allah SWT.
Doa-doa pada Hizib Nahdlatul Wathan ditunjukkan secara Khusus kepada Madrasah NWDI dan Madrasah NBDI.