TRIBUNLOMBOK.COM - Hotman Paris Hutapea kembali mengomentari kasus kematian santri di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur yang diduga karena kekerasan.
Menurut Hotman Paris, santri Gontor itu awalnya disebut meninggal karena penyakit.
Hotman Paris menambahkan, hal itu didukung oleh adanya surat keterangan dari seorang dokter.
Kini, ia meminta polisi untuk mengusut oknum dokter yang dimaksud.
"Pada waktu jenazah diantarkan ke ibunya, dilengkapi dengan surat dokter yang ditandatangani oleh dokter berinisial MH dari rumah sakit Yasmin Darussalam Gontor yang menyebutkan bahwa penyebab meninggalnya almarhum karena sakit," ujarnya.
Namun, sang ibu tidak percaya karena melihat adanya kejanggalan dalam jenazah putranya.
Ibu tersebut kemudian mencari Hotman Paris di Palembang dan terbongkar penyebab kematiannya diduga karena kekerasan.
"Dalam kesempatan ini, saya memohon kepada bapak kapolres setempat untuk segera memeriksa dokter berinisial MH," kata Hotman.
Selain sang dokter, kata Hotman, oknum yang meminta surat tersebut juga layak untuk diperiksa.
Hotman Paris menduga bahwa surat itu isinya palsu.
Baca juga: Dulu Ajak Debat Soal JHT, Hotman Paris Kini Minta Menaker Urusi Perusahaan yang Tahan Ijazah Pegawai
"Demikian juga IDI agar segera memeriksa dokter berinisial MH dari Rumah Sakit Yasmin Darussalam Gontor," pungkasnya.
Autopsi Digelar Tertutup
Autopsi jenazah AM korban penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dilakukan Kamis (8/9/2022) secara tertutup.
Hal tersebut dilakukan ketika hujan mengguyur kota Palembang.
Seperti diketahui, korban dimakamkan di TPU Sei Selayur Jalan Mayor Zen Kecamatan Kalidoni Palembang.
Baca juga: Sebut Penahanan Ijazah Karyawan oleh Majikan Tak Manusiawi, Hotman Paris: Mengapa Menaker Diam Saja?