Khusus untuk nama Lalu Iqbal, DSU menilai secara kapasitas dan kapabilitas Lalu Iqbal dinilainya memiliki pengalaman di atas rata-rata.
"Nama Pak Iqbal selain direkomendasikan oleh kader dan pola diatas, kami juga melihat beliau kalau dari sudut pandang kapasitas, saya rasa tidak ada yang meragukan."
"Kami membaca pendapat-pendapatnya, pemikirannya ketika beliau bicara tentang kondisi kita hari ini dengan berbagai solusi yang beliau tawarkan dan itu semua berdasarkan pengalaman beliau selama bertahun-tahun sebagai seorang ASN," pungkasnya.
Lalu Iqbal, kata DSU juga merupakan representasi figur muda yang mumpuni.
"Beliau masih muda, asalnya dari Lombok Tengah, salah satu kabupaten dengan pemilih kedua tertinggi di NTB, saya rasa sangat layak untuk bicara Pilgub 2024," bebernya.
Lalu Muhammad Iqbal dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada tanggal 7 Januari 2019 melalui Surat Keputusan Nomor 1/P/2019 tentang pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.
Sebelumnya, putra asli Lombok Tengah itu merupakan diplomat karier Kementerian Luar Negeri.
Ia diterima sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Luar Negeri pada tahun 1998 dan pada tahun yang sama mengikuti sekolah dinas luar negeri angkatan Caraka Muda II.
Pada tahun 2001-2005, ia bertugas sebagai Sekretaris Ketiga Kasubid Pensosbud/Konsuler di KBRI Bucharest, Rumania.
Pada tahun 2006-2008, Iqbal menjabat sebagai Kepala Seksi Kejahatan Terorganisir Lintas Negara pada Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri RI.
Tahun 2008-2012, Iqbal ditugaskan di KBRI/PTRI Wina di Austria sebagai Counsellor pada fungsi politik. Tahun 2012-2014, ia menjabat sebagai Kepala Subdit di Direktorat Perlindungan WNI dan BHI.
Setelah bertugas di direktorat tersebut selama empat tahun, pada tahun 2016 ia secara resmi diangkat sebagai direktur pada Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia.
Selama menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Dr Lalu Muhamad Iqbal telah memimpin penanganan beberapa kasus dan peristiwa yang menjadi atensi publik seperti:
Evakuasi WNI dari Nepal (2015), evakuasi WNI dari Yaman (2015), evakuasi WNI dari Suriah, pembebasan WNI yang disandera di Filipina (2016 - 2018),pemulangan TKI dari Arab Saudi (2015) dan Malaysia, hingga penanganan kasus pekerja migran Indonesia seperti Walfrida Soik dan Satinah.
(*)