Pemilu 2024

Ketua Divisi Hukum DPD Golkar NTB Tanggapi Dugaan Mencatut Nama Tiga Kader NW di Sipol

Penulis: Lalu Helmi
Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bukti KTA Lale Syifaunnufus telah terbit di Partai Golkar yang tercatat melakukan pendaftaran sebagai kader pada 2 Oktober 2021.

"Kalau kita bicara normatif, apa kepentingan kani mencatut nama orang? Sebenarnya itu, kalau nilai politisnya kepentingan kita apa," bebernya.

Ia menegaskan Partai Golkar tidak kekurangan kader.

"Golkar tidak pernah mencatut, data yang menjadi dasar itu ada dan ditandatangani. Persoalan apakah dia tahu atau tidak pernah mendaftar maupun didaftarkan, nanti kita cek. Siapa yang merekom, itu nanti kelihatan," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Lale Syifaunnufus membenarkan namanya dan dua kader NW lain diduga dicatut Partai Golkar.

"Saya itu tahunya baru kemarin, kebetulan saya di DPD Gerindra NTB menjabat wakil ketua. Ada admin Gerindra memberikan informasi kepada saya kalau nama saya sudah masuk sipol di Partai Golkar," katanya.

Lale Syifa mengaku kaget namanya ada di keanggotaan partai berlambang pohon beringin itu.

Pasalnya, ia mengaku tak pernah melakukan pendaftaran sebagai kader Golkar.

Ketika disinggung soal data diri dan KTA-nya sudah masuk dan terbit di Partai Golkar, Lale Syifa mengaku tak tahu-menahu soal hal tersebut.

"Saya nggak pernah mendaftar. Itu KTP yang digunakan sudah sangat lama ya, rumah saya sudah pindah dua kali. Darimana orang itu tahu dan siapa yang mencatut saya juga enggak tahu. Saya bingung," tandasnya.

Lale Syifa tak ingin berspekulasi terlalu jauh ihwal adanya oknum yang menyalahgunakan data dirinya tersebut untuk mendaftar di Partai Golkar.

"Saya enggak mau suuzon dengan siapapun. Kertas formulir pendaftarannya saya tidak pernah lihat, coba dicek tanda tangannya, jangan-jangan dipalsukan. Tapi yang jelas saya tidak pernah masuk ke Golkar," ungkapnya.

Ketika ditanya ihwal langkah selanjutnya yang akan dilakukan, Lale Syifa mengaku masih meninggu instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW).

"Jadi apapun nanti keputusan tim di PBNW itulah yang menjadi langkah saya. Saya masuk ke Gerindra kan dari NW. Saya sami'na waatho'na kepada pimpinan NW. Jangan sampai nanti saya salah langkah.

(*)

Berita Terkini