Namun semakin berkembangnya zaman, Gula Gending sekarang sudah jarang kita jumpai.
Baca juga: Bupati Lombok Timur Serukan Pentingnya Mengawasi Perilaku Jajan Anak di Sekolah
Hal ini diakui pula oleh Diky Riszky Wahyudi (20), seorang penggemar jajanan khas Lombok.
Dia mengaku jika Gula Gending sendiri sudah jarang ia jumpai.
"Sudah tidak ada penjual Gula Gending seperti itu sekarang. Sekarang pakai mesin semua cara buat gulalinya," katanya.
Gule Gending sendiri berasal dari dua kata yang memiliki arti Gule yang berarti gula dan Gending yang berarti menabuh gendang.
Kuliner asli masyarakat Lombok ini dijual dalam berbagai varian warna yang cantik, wadah untuk menempatkan gule Gending berbentuk setengah lingkaran dari bahan seng.
(*)