Kisah Sedih Beberapa SD di Daerah Indonesia yang Sepi Peminat, Ada yang Sama Sekali Tak Dapat Siswa

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi siswa SD. Berikut kisah sedih beberapa Sekolah Dasar di wilayah Indonesia seperti Semarang dan Yogyakarta yang sepi peminat. Ada yang tak dapat siswa.

"Jadi memang untuk tahun ajaran saat ini, usianya belum sesuai syarat, banyak yang masih TK. Kemungkinan tahun depan, sudah bisa melakukan pendaftaran," ucapnya seperti dikutip dari Kompas.

Baca juga: Sistem Zonasi SD dan SMP Ditetapkan, Dikbud Lotim Tekankan Tak Lagi Ada Istilah Sekolah Unggulan

SD Negeri Sugihan 3

Di halaman sekolah yang luasnya tak seberapa, siswa SD Negeri Sugihan 3 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, berlarian dengan riang. Sementara itu, para gurunya terlihat sedang menata buku dan ruang kelas.

Meski para siswa bersukacita menyambut tahun ajaran baru 2022/2023, para guru di sekolah tersebut harus bekerja keras. Tahun ini, SD Negeri Sugihan 3 tidak ada siswa baru.

Praktis, para siswa hanya mengisi kelas 2 hingga kelas 6 dengan total 30 orang. Tiap kelas berisi antara lima hingga enam siswa.

Kepala Sekolah SD Negeri Sugihan 3 Septina Ika Kardasih mengatakan, ada banyak sebab hingga sekolah yang dipimpinnya tidak mendapatkan siswa tahun ajaran baru ini.

"Tahun ini memang tidak ada siswa yang mendaftar. Penyebabnya di antaranya lokasi sekolah yang jauh dari permukiman warga," terangnya, Rabu (13/7/2022).

Selain itu, tidak ada anak usia sekolah yang memenuhi syarat pendaftaran.

"Anak usia sekolah cenderung mendaftar di sekolah yang dekat dengan rumahnya. Apalagi di Sugihan ini ada empat sekolah dasar. Tiga sekolah negeri dan satu swasta yang letaknya lebih strategis," kata Ika seperti dikutip dari Kompas.

SD Negeri Bumi 1 Solo

Sekolah Dasar Negeri Bumi 1 Solo hanya menerima lima siswa baru hingga penutupan dan daftar ulang penerimaan peserta didik baru (PPDB) ditutup, Selasa (5/7/2022) pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Serunya Tanggapan Anak-Anak yang Sudah Menjalani PTM di Sekolah

Kepala SD Negeri Bumi 1 Solo Sri Handayani mengatakan, minimnya siswa yang mendaftar, terjadi sejak pemerintah menerapkan PPDB sistem zonasi.

"Kami sudah melakukan banyak hal, mulai menyebar pamflet, promosi, namun ya memang hasilnya ya seperti ini," kata Sri Handayani, dikutip dari Tribunsolo.com, Selasa.

Sri Handayani mengatakan, sebenarnya, SDN Bumi I Solo menerima pendaftaran 6 calon siswa baru.

Namun, satu calon siswa batal masuk karena lokasi kediaman yang terlampau jauh.

Halaman
1234

Berita Terkini