"Tetapi perlu jadikan peritmbangan soal track record. Saya pernah mengabdi di Lombok Barat selama 29 tahun sebagai ASN. Hampir 100 persen pengabdian saya di Lobar, dua kali jadi asisten 1 di provinsi dan kabupaten serta pernah jadi pimpinan (red, PLH Bupati Lobar) lewat SK Gubernur Zulkieflimansyah," ujarnya.
Baiq Eva menjelaskan, dalam dinamika politiknya, PKS dikenal sebagai partai maskulin.
Keberadaan dirinya di posisi nomor urut 1 setidaknya akan menghapus stigma maskulinitas di tubuh partai.
"Kalau di nomor urut 1, akan ada penghargaan juga untuk perempuan. Stigma itu terbentahkan bila dikehendaki," bebernya.
Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS Sambirang Ahmadi menanggapi ihwal silaturrahim-nya ke kediaman Baiq Eva.
Menurutnya, agenda tersebut sebagai bentuk kosolidasi dan silaturrahmi partai dengan figur lintas sektoral.
Baca juga: Survei PPI: Ganjar Pranowo Punya Basis Kuat di NTB untuk Pilpres 2024
"Tadi silaturrohmi biasa sebagai senior dan sahabat. Kami sebagai junior beliau tentu perlu banyak dengar nasehat dan pengalaman-pengalaman yang positif untuk partai," kata Sapmbirang Ahmadi kepada TribunLombok pasca-pertemuan tersebut.
Secara umum, Sambirang menyampaikan kesiapan PKS untuk bertarung di pemilu 2024.
Untuk komposisi bacaleg, pihaknya telah melakukan pendekatan dengan figur-figur potensial untuk membangun daerah melalui PKS.
"Insya Allah kami sudah sangat siap. Hampir semua dapil sudah terisi figur-figur yang kita yakini bisa berkontribusi membesarkan partai," terang anggota DPRD Provinsi NTB itu.
(*)