Korem 162/WB Akselerasi Pembangunan NTB Melalui Program Swakelola TMMD dan Karya Bhakti

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kodim 1615/Lotim selaku Wakil Komandan (Wadan) Satgas TMMD ke 113 Mayor Inf Lalu Muhammad Syukur meninjau pembangunan 30 unit rumah di Desa Ekas Buana, Rabu (25/5/2022).

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Korem 162/WB turut serta mengakselerasi pembangunan NTB melalui program yang langsung menyentuh masyarakat.

Program rutin yang dilaksanakan yakni Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) dan Karya Bhakti.

Danrem 162/WB Brigjen TNI Lalu Rudy Irham Srigede menyebut, sejumlah program itu menyasar daerah terpencil, tertinggal, terisolir, dan terdampak bencana.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Kunjungi Markas Korem 162/WB, Terima Paparan Latsitarda hingga Tinjau UMKM

“Saya sampaikan ke kepala daerah bupati/wali kota tidak terpaku TMMD. Kalau ada kebutuhan itu sama-sama kita kolaborasi untuk melaksanakan pembangunan. Tidak perlu TMMD. Itu tadi gunakan karya bhakti karena kita memang ingin bantu Pemda,” ucapnya mengutip wawancara khusus dengan jurnalis TribunLombok.com Dion DB Putra dalam program ekslusif Trilogi - TribunLombok.com Dialog dan Inspirasi, pada Jumat (10/6/2022) di markas komando Korem 162/WB di Mataram.

Lalu Rudy menyebut, TMMD merupakan program TNI tiga matra yang dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

Paling terkini yakni TMMD ke-113 di Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur yang menyasar nelayan pesisir.

“Karena yang kita bangun ini pembangunan rumah, relokasi dari nelayan yang mana saya tinjau ke situ, mereka nelayan ini tinggal di sempadan pantai. Tentu mereka tidak ijin. Setiap tahun terjadi rob sampai 1 meter,” bebernya.

Relokasi ke lahan seluas 2 hektare ini terhadap nelayan sebanyak 63 KK.

Program TMMD sudah menyelesaikan 30 unit rumah.

“Karena program TMMD ini program TNI direncanakan 2 tahun sebelumnya dan dibatasi waktu hanya 1 bulan, kita rencanakan 30 dulu di dalam program TMMD kemudian sisanya 33 setelah TMMD masih ada lanjutan. Konsepnya karya bhakti skala besar,” jelasnya.

Relokasi tersebut ditujukan agar nelayan pesisir Ekas Buana tidak lagi terdampak banjir rob setiap tahun.

Setiap nelayan yang direlokasi mendapat lahan 2 are dengan bangunan rumah.

“Lengkap administrasi, SHM. Sudah tenang mereka. Sudah komplit tinggal masuk saja bawa barangnya,” terang Lalu Rudy.

Dia menambahkan, rumah relokasi itu sudah dilengkapi dengan fasilitas listrik serta air bersih.

Baca juga: Danrem 162/WB Tutup TMMD ke-113 Program Pengembangan Desa Ekas Buana di Lombok Timur

Sebab, selama ini masyarakat harus membeli di mobil tangki Rp 150 ribu per bulan.

TMMD ke-113 di Lombok Timur sukses terlaksana. Selanjutnya akan beralih ke Sumbawa Barat.

“Yang ke-114 di Sumbawa Barat. Lotim ini memang agak berbeda karena biasanya kan jalan irigasi. Kalau di KSB kelihatannya ini nanti kembali lagi ke proyek jalan sesuai dengan kebutuhan mereka. Kita bottom up kebutuhan mereka sendiri,” sebutnya.

(*)

Berita Terkini