Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sejumlah pedagang di Pasar Renteng, Kecamatan Praya, Lombok Tengah terpaksa harus berjualan gelap-gelapan, lantaran listrik di pasar tersebut mati.
Huryah, seorang pedagang pasar menyampaikan bahwa aliran listrik tersebut sudah mati hampir dua minggu lamanya.
Bahkan dirinya terpaksa menggunakan senter dan menyediakan powerbank untuk penerangan di area tempat berjualnya.
"Sudah dua minggu ini mati, jadinya terpaksa harus pakai senter dan powebank," katanya Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Terduga Pelaku Pelumur Cabai Pada Wajah Anak di Bima Diperiksa Polisi
Bahkan ia juga menyampaikan kalau selama lampu pasar tersebut mati, tidak ada orang yang datang belanja ketempatnya.
Selain itu, Sukarman yang juga pedagang di pasar tersebut mengeluhkan hal yang sama dengan Huryah.
"Padahal disini kami membayar sewa ruko seratus ribu setiap bulannya dan matinya lampu ini juga tidak pernah diberitahu," kata Sukarman.
Ia juga mengatakan kalau pendapatannya selama mati lampu ini turun dratis.
Baca juga: Setelah Nonton Musik Organ Tunggal Dangdut, Warga di Kota Bima Dipanah OTK
"Kalau keadaan normal kami bisa dapat Rp 100.000-150.000 perbulan, tapi saat mati lampu begini, belum tentu bisa mencapai Rp. 100.00," lanjutnya.
Sehingga ia sangat berharap lampu Pasar Renteng tersebut bisa segera diperbaiki dan kembali normal.
Sementara itu, M. Arifmawan selaku Suvervesor Transaksi Energi PT. PLN ULP Praya menyampaikan kalau akibat matinya lampu di pasar Renteng dikarenakan adanya kerusakan instalasi saja.
"Hanya terjadi kerusakan pada instalasi saja, namun kami sebagai penyedia tetap melakukan koordinasi dengan pihak pengelola pasar agar permasalahnnya segera dapat ditangani," tutupnya.
(*)