Khusus untuk jalur Offroad dan Trabas, peserta akan menaklukkan jalur menuju puncak Gunung Tambora dari Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.
Event ini digelar mulai Jumat 27 Mei 2022, hingga 29 Mei 2022 dan akan dibuka secara resmi oleh Gubernur NTB , serta dihadiri oleh kepala daerah Dompu, Bima, dan Kota Bima.
Ketua panitia penyelenggara Teka Tambora, Faisal kepada TribunLombok.com menyampaikan, event yang berkaitan dengan Tambora terus bertransformasi sejak digelar 2015 lalu, melibatkan beberapa kabupaten dan kota di NTB.
Teka Tambora jelasnya, merupakan bagian dari rangkaian Event Pesona Tambora di Kabupaten Bima, secara konsisten tetap melaksanakan kegiatan tersebut.
Dimulai pada tahun 2018, 2019 di jalur Kawinda To'i dengan Pendakian Tracking.
Baca juga: MXGP Samota 2022: Gubernur NTB dan Para Kepala Dinas Terabas Pulau Moyo Pakai Trail
Hingga sekarang ini pada tahun 2022 melalui Jalur Piong, yang merupakan Jalur Pendakian Offroad dan telah ditetapkan oleh Balai Taman Nasional Gunung Tambora dan BKSDA.
Walaupun sempat terhenti pada Tahun 2020 dan 2021 karena adanya Pandemi Covid 19 kata Faisal, komunitas Pesona Bima terus berupaya mengajak berbagai komunitas peduli wisata untuk mengembangkan dan melakukan promosi wisata.
"Khususnya Gunung Tambora. Agar bisa bekerjasama dan menjadi mitra bersama pemerintah Kabupaten Bima, dalam mengembangkan setiap potensi wisata yang ada hingga dikenal secara nasional maupun dunia," jelas Faisal.
Awalnya, tambah Faisal, panitia tidak membuka pendaftaran dalam Teka Tambora ini.
Namun karena banyak peminat, sedangkan budget yang dibutuhkan cukup besar sehingga akhirnya diputuskan membuka pendaftaran.
"Baru satu pekan terakhir kami buka pendaftaran," ungkapnya.
Harapan terbesar komunitas Pesona Bima kata Faisal, Tambora wilayah Bima bisa dilirik untuk event automotif yang sekarang ini intens digelar di Provinsi NTB.
"Lombok dan Sumbawa sudah ada. Maka dengan Teka Tambora ini, menjadi promosi jika Bima pun memiliki potensi yang sama," tegasnya.
Selain itu lanjutnya, event dan promosi wisata diharapkan mampu membuka dan memberikan lapangan pekerjaan baru di bagi masyarakat.
Khususnya yang berada di sekitar lereng Gunung Tambora dan bisa menjadi perhatian utama, bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi wisata Gunung Tambora.
"Semoga event yang intens digelar ini, bisa menjadi event nasional dan berdampak positif bagi Kabupaten Bima," pungkasnya.
(*)