Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) kembali menggandeng CrediBook menggelar pembekalan pendampingan KUR di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian pembekalan KUR di 15 provinsi setelah NTB terpilih menjadi destinasi keenam. Kegiatan berlangsung di Hotel Aston Inn Mataram 18-20 Mei 2021.
Baca juga: Grab dan Kemenkop UKM Dukung UMKM NTB Mendunia di Sirkuit Mandalika
Baca juga: Mengenal PT Askrindo, Penjamin Pinjaman 12 Ribu UKM di NTB
CEO dan Co-Founder CrediBook Gabriel Frans menyatakan kerja sama strategis dengan Kementerian Koperasi dan UKM ini sejalan dengan komitmen CrediBook dalam meningkatkan bisnis pelaku UKM.
“Lewat salah satu layanan kami yakni aplikasi pembukuan digital, CrediBook memudahkan pengajuan KUR untuk mengembangkan UKM,” kata Gabriel.
Dijelaskannya, pelaku usaha bisa memantau transaksi dan memiliki laporan keuangan yang rapi melalui handphone.
“Kemudian laporan keuangan tersebut dapat dilampirkan sebagai data pendukung dalam pengajuan KUR,” ungkap Gabriel.
Asisten Deputi Pembiayaan UKM, Menteri Koperasi dan UKM, Irene Swa Suryani memberi beberapa keterangan terkait pencatatan keuangan serta kolaborasi bersama CrediBook.
“Dari beberapa lokasi dan provinsi yang sudah saya datangi, problem mereka hampir sama, yaitu program pencatatan keuangan,” kata Irene.
Permasalahan pencatatan keuangan yang tidak rapi, menjadi penyebab UMKM tidak dapat melakukan pencairan KUR.
“Oleh karena itu, dengan menggandeng CrediBook, diharapkan dapat memudahkan pelaku UMKM untuk memiliki laporan keuangan yang rapi kemudian diajukan saat pengajuan KUR," katanya.
Kepala Bidang Fasilitas dan Pendanaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB Muhammad Saroji, mengakui UMKM lalai dalam pencatatan keuangan.
“Selama ini UMKM hanya memberikan estimasi tentang omset nya. Jadi mereka kalau ditanya untung berapa dalam sehari, hanya dijawab dengan perkiraan saja, lalu ada yang mencatat keuntungannya di kertas,” kata Muhammad.
Muhammad menekankan pelaku UMKM sudah saatnya memiliki pencatatan keuangan yang lebih rapi.
“Dengan memanfaatkan aplikasi pembukuan digital seperti CrediBook, pelaku UMKM bisa lebih mudah catat keuangan di handphone. Jadi ke depannya, bisa memantau keuangannya secara lebih akurat, bukan perkiraan lagi,” tambahnya.