Rachmat Hidayat mengatakan, menggelar bakti sosial hari ini sebagai bentuk menjalankan sila kedua dari Pancasila.
"Hari ini saya datang dalam rangka menjalankan sila ke dua kemanusiaan yang adil dan beradab. Bung Karno mengajar Pancasila tidak terlepas hubungan kita dengan alam semesta," katanya.
"Kondisi alam kita suhu panas akan mencapai 50 derajat karena hutan kita banyak yang sudah rusak. Padahal bung Karno mengajarkan dilestarikan hutan, oleh karena itu saya membawa bibit buah," ujarnya.
Dia mengaku prihatin kondisi di Desa Kawo yang sulit akses dan air. Bahkan masyarakat yang menginginkan makan buah harus membeli ke Mataram yang jaraknya sangat jauh.
Selain 50 pohon manggis dan rambutan, Rachmat Hidayat akan mengirim pohon kurma ke depan. Saat ini bibit masih dipesan.
"Di sini kalau mau makan manggis, rambutan harus ke Cakra. Saya berpikir yang paling tepat pohon manggis, pohon rambutan. Nanti saya bawa pohon kurma," katanya.
Rachmat Hidayat juga berjanji akan memberikan Rp200 juta untuk Masjid Al-Ikhlas Desa Kawo. Selain itu, akses jalan juga akan diperjuangkan untuk dibuat dengan layak.
Rektor Unram, Prof Dr Bambang Hari Kusomo, menegaskan kehadirannya bersama Rachmat Hidayat untuk sosialisasi program Unram.
Unram memiliki program mencari calon mahasiswa miskin namun pintar. Nantinya mahasiswa akan dibebaskan membayar uang pendaftaran dan SPP.
Selain itu, mahasiswa tersebut akan dicarikan beasiswa untuk memenuhi kebutuhan belajar mereka.
"Program untuk orang miskin khusus mahasiswa kedokteran. Untuk miskin dan pintar tidak perlu membayar uang pendaftaran dan SPP. Unram akan mencarikan mereka beasiswa. Ini akan jadi dokter kelak," ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Kawo, Tandar, berterimakasih kepada Rachmat Hidayat yang berusaha memakmurkan masjid. "Saya mewakili masyarakat berterimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Rachmat Hidayat yang telah membantu memakmurkan masjid di sini," ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut, Anggota Legistif fraksi PDIP H Ruslan Turmuzi dan Suhaimi.
(*)