"Sebutan orang Bima Kawubu. Itu enak sekali. Kalau sekarang, diganti dengan hati sapi biasanya," kata Alan.
Selain Oha Mina, jangko juga dilengkapi dengan kue tradisional Bima dan pisang.
"Filosofinya, itu semua menggambarkan bagaimana suku mbojo sebenarnya," ungkapnya.
Pria yang kini mengelola Museum ASI Mbojo mengatakan, sejauh ini tidak ada pergeseran praktik dalam tradisi doa b'ola.
Warga Bima masih melestarikannya sehingga tradisi ini terjaga secara baik. (*)
Simak berita lain terkait Ramadhan