TRIBUNLOMBOK.COM - Polemik minyak goreng terus berlangsung selama berbulan-bulan.
Hingga berita ini ditulis, masalah tersebut masih belum mereda di Indonesia.
Padahal, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah program.
Sayangnya, hasil dari program tersebut dianggap belum efektif.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan bahkan telah mencabut ketentuan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Alasannya, banyak oknum mafia yang ikut bermain.
Baca juga: Minyak Goreng Langsung Melimpah Setelah HET Dicabut, Warga: Terbukti Bukan Emak-emak yang Nimbun Ya
Baca juga: Mendag Tak Akan Menyerah pada Mafia Pangan yang Selundupkan Minyak Goreng ke Luar Negeri
Akibatnya, terjadi kelangkaan minyak goreng di lapangan.
Masyarakat pun harus antre berjam-jam demi mendapat minyak goreng.
Tak jarang, antrean berujung kericuhan.
Sehingga membuat warga saling dorong berebut salah satu komoditas sembako ini.
Baca juga: Daftar Harga Terbaru Minyak Goreng: Mulai dari Bimoli, Filma, hingga Sania
Kini setelah harga minyak goreng dilepas ke pasar, pasokan minyak goreng kembali melimpah dalam waktu singkat di pasaran.
Harga minyak goreng ini sudah berada di kisaran Rp 25.000 per liter.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi juga mengaku kebingungan dengan fenomena melimpahnya minyak goreng yang terjadi hanya beberapa saat setelah aturan HET dicabut.
"Saya juga bingung barang ini dari mana?