Profil KH Miftachul Akhyar, Rais Aam PBNU yang Mundur dari Jabatan Ketua MUI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH Miftachul Akhyar

Sejak muda, KH Miftachul Akhyar gemar menekuni Agama Islam.

Dia tercatat pernah mondok di Pondok Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur.

Miftachul Akhyar muda juga tercatat pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur.

Dia juga pernah memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren di Lasem, Jawa Tengah.

Miftachul Akhyar juga aktif mengikuti majelis ta’lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang semasa Sayyid Muhammad mengajar di Indonesia.

Rais Aam PBNU

KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026.

Terpilihnya Kiai Miftachul berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) pada Kamis (23/12/2021) malam.

"Alhamdulillah AHWA sepakat dengan musyawarah yang penuh dengan kesantunan itu, sepakat bahwa yang menjadi rais aam untuk PBNU 2021-2026 al mukaram Kiai Haji Mifathul Akhyar," kata anggota tim AHWA, Prof H Zainal Abidin, dikutip dari tayangan akun YouTube TVNU, Kamis.

"Kami semua sepakat, para sesepuh kiai sepakat dan tidak ada perbedaaan pendapat, kami bulat sepakat," sambung dia.

KH Miftachul Akhyar juga beberapa kali menjabat sebagai pengurus NU, baik tingkat wilayah maupun nasional.

Pada 2000-2005, dia menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya, kemudian menjadi Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur selama dua periode, yaitu 2007-2013 dan 2013-2018.

Selanjutnya, Kiai Miftachul menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU periode 2015-2020.

Pada 2018, dia ditunjuk sebagai Rais Aam PBNU 2018-2020, menggantikan KH Ma'ruf Amin yang maju pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.

Setelah KH Ma'ruf Amin menjabat sebagai wakil presiden, Kiai Miftachul terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2020.

Halaman
1234

Berita Terkini