Meskipun tidak ada perawatan yang maksimal pengunjung yang datang ke Taman Wisata Suryewangi tetap harus merogok kocek alias membayar.
Satu motor di pungut biaya masuk rata-rata sebesar Rp5 rb.
Seorang pengunjung Citra Maulidia (22) asal Selong, Lombok Timur mengaku kondisi taman wisata ini juga harusnya dimaksimalkan.
"Saya masuk bayar di pokdarwis-nya Rp5 ribu, tapi pemandangan yang kita liat itu taman yang kotor, pantainya juga banyak sekali sampahnya," ungkapnya.
"Seharusnya di perbaiki lagi, kedepannya supaya banyak yang datang kesini," sambungnya.
Disisi lain karna kurangnya perawatan, pengunjung biarpun ada tetapi sedikit sekali yang berkunjung, ini berdampak juga bagi pedagang di sekitar taman.
Padahal untuk pedagang yang berjualan disana itu harus membayar sewa kepada Dispar sebanyak Rp400 rb satu tahunnya.
Munah (66) yang sudah berjualan 20 tahun di Taman Wisata Suryawangi menceritakan keluhannya.
"Saya sudah berjualan disini 20 tahun, dulu bagus, dan rame, jadi kita bayar Rp400 rb ke Dispar, tapi sekarang sedikit sekali pengunjung, dan banyak yang ngeluh juga karna pantainya kotor katanya," ungkapnya.
Dengan semaraknya Pemkab Lombok Timur memaksimalkan potensi wisata harapannya tentu daerah wisata yang sudah lama seperti Taman Wisata Suryawangi lebih diperhatikan lagi.
(*)