Ini Tips Pengelolaan Sarhunta yang Baik dari Menparekraf Sandiaga Uno, Kuncinya Hospitality

Penulis: Jimmy Sucipto
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menparekraf Sandiaga Uno memberi bimbingan kepada pengelola Sarhunta di Gili Trawangan, Lombok Utara, pada Sabtu (19/2/2022).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menekankan kualitas dan kompetensi pengelola homestay.

Pengelola homestay yang ditekan dalam pelayanan kualitas oleh Sandiaga terdapat di Desa Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air di Lombok Utara.

Dalam kesempatan itu, Sandi memberi bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas pengelola homestay dalam kunjungannya ke Gili Trawangan, Sabtu (19/2/2022).

Sandi menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah komitmen Kemenparekraf dalam meningkatkan kualitas SDM dari segi pengelolaan homestay.

“Ini agar para pengelola dapat memperkuat keberadaan homestay di destinasi super prioritas (DSP),” ucap Sandi.

Baca juga: Dukung Kesiapan MotoGP 2022, Kemenparekraf dan PUPR Bangun 98 Sarhunta di Kawsan Tiga Gili

Baca juga: Aksi Sandiaga Uno Nyebur dari Kapal saat Berkunjung ke Gili Terawangan

Baca juga: Ada Paket Menginap dan Nonton MotoGP Mandalika Rp 1,5 Juta dari Gili Trawangan

Sandiaga berharap pengelola Sarhunta dapat mengoptimalkan fungsi hunian, serta mampu memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan standar internasional.

"Dengan begitu kepuasan wisatawan akan meningkat," imbuhnya.

Hal tersebut dipercaya akan berdampak pula pada peningkatan length of stay sehingga kebangkitan dan pemulihan ekonomi dapat terwujud.

"Ini juga bentuk peningkatan SDM kita agar pengelolaan sarana hunian wisata atau homestay,” tambah Sandiaga.

Sandiaga juga yakin walaupun mungkin ada hotel-hotel berbintang, tapi homestay-homestay ini juga akan gemilang.

“Dikolaborasikan dengan ide-ide inovatif seperti pemasaran melalui sarana bundling atau teknologi online, digital akan juga kita lakukan," imbuhnya.

Melalui kegiatan Bimtek pengelolaan homestay yang diikuti oleh 50 peserta, Menparekraf berharap pemerataan dari segi kebangkitan dan kepulihan ekonomi.

"Pelatihan ini kita harapkan menjadi lokomotif untuk kepulihan sektor parekraf dan kebangkitan ekonomi," ujar Sandiaga.

Dosen Poltekpar Lombok Yoshua Richard Agustinus menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat kunjungan ke tiga gili, Lombok Utara, Sabtu, 19 Februari 2022. (Dok.Dispar NTB)

Terdiri dari 1.704 pulau, dan salah satunya Pulau Gili Trawangan yang menjadi daya tarik wisata di Lombok.

Untuk itu, kata dia, perlu adanya keterampilan pengelola Sarhunta yang berkualitas dalam melayani wisatawan yang datang.

Terlebih, fokus pariwisata ke depan mengusung konsep sustainable tourism.

Di mana pembangunan dan pengelolaan Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata) atau homestay masuk ke dalam konsep tersebut.

Oleh karena itu, enam A dan Simpati menjadi rumus terobosan.

Diantaranya, pertama adalah attitude, sikap ramah dan penuh perhatian harus dimiliki oleh pengelola, seperti salam selamat pagi dengan senyuman.

Kedua attention, memperhatikan kebutuhan tamu.

Kemudian, action, perhatian yang diiringi dengan tindakan yang nyata.

Selanjutnya ability, kemampuan dalam melayani tamu, seperti merapikan kamar sesuai dengan standar hotel.

Lalu accountability, tanggung jawab terhadap tamu.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno meninjau kondisi Sarhunta yang dibangun di kawasan tiga gili, Lombok Utara, Sabtu, 19 Februari 2022. (Dok. Kemenparekraf)

Setelah itu affirmation, selalu berfikir positif kepada pengunjung.

Dan terakhir, sympathy, belajar merasakan apa yang tamu rasakan.

"Jadikan tamu sebagai keluarga, jika tamu kita anggap sebagai keluarga, maka layanan prima yang diberikan akan keluar dengan sendirinya dari hati,” kata Yoshua.

Sehingga nantinya tamu akan merasa nyaman dan akan datang kembali.

“Oleh karena itu, hospitality harus dijadikan sebagai budaya kita dalam melayani tamu," tuturnya.

Dalam kegiatan itu, Kemenparekraf juga memberikan dukungan amenitas homestay berupa sprei, handuk, tempat sampah, dan signage sapta pesona.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf Wawan Gunawan.

Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua.

Hadir pula, Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja.

Wakil Bupati Lombok Utara Denny Carter.

Kadispar Provinsi NTB Yusron Hadi.

Dan Kadispar Kabupaten Lombok Utara Ainal Yakin.

(*)

Berita Terkini