Megawati Sebut Hubungan PDIP dan NU Sangat Dekat dan Selalu Beriringan

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati Soekarnoputri

TRIBUNLOMBOK.COM- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut hubungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP)  dan Nahdlatul Ulama ( NU) sangat dekat dan selalu beriringan.

Demikian pula kedekatan kaum nasionalis dengan kaum religius masih berjalan erat hingga kini.

"Pada hari yang berbahagia ini saya bersyukur, alhamdulillah kedekatan kaum nasionalis dan kaum religius hingga kini masih berjalan dengan erat. Begitupun hubungan PDI-P dan NU sangat dekat dan selalu beriringan," ujar Mega dalam sambutannya secara virtual untuk peringatan harlah ke-96 NU pada Jumat 11 Februari 2022.

Baca juga: Sahabat Ungkap Alasan Dorce Gamalama Minta Bantuan Jokowi dan Megawati: Seperti ke Orangtuanya

Baca juga: Hoaks Megawati Sakit, PDIP NTB: Ibu Mega Sedang Bercocok Tanam & Pesan Bibit Manggis Lombok

Megawati selalu teringat kedekatan Bung Karno ( Presiden pertama RI Soekarno ) dengan Kyai Haji Hasyim Asy'ari dan Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah dan para kyai, pendiri, serta penggerak NU lainnya.

Megawati mengatakan, Bung Karno diberi gelar oleh NU yaitu Walliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah.

"Gelar ini merupakan dukungan besar warga nahdliyin pada kepemimpinan beliau yang disahkan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama di Surabaya pada tahun 1954," ujarnya.

"Kedekatan Bung Karno dengan kyai dan warga Nahdliyin itu akan saya teruskan dalam tindakan dan telah saya amanatkan kepada seluruh kaum nasionalis, juga para kader dan simpatisan PDI-P," kata Presiden kelima RI tersebut.

Menurut Megawati, apabila PDIP dapat terus berjalan beriringan dengan NU, maka segala ancaman kebangsaan pasti bisa diatasi.

Hal tersebut dapat menciptakan hal-hal baik yang luar biasa pada saat ini dan masa mendatang

"Sekali lagi saya ucapkan selamat hari lahir NU. Teruslah menyebarkan ahlus sunnah waljamaah dan Islam yang rahmatan lil alamin. Serta meneguhkan komitmen kebangsaan," tambahnya.

Ramah, Moderat dan Toleran

Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani berharap peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam membangun peradaban dunia terus dilanjutkan.

Utamanya memperkenalkan nilai-nilai keislaman NU yang dinilai ramah, moderat dan toleran.

"Saatnya NU bergerak secara global untuk merawat jagad, membangun peradaban. Nilai-nilai keislaman NU yang ramah, moderat dan toleran, harus terus diperkenalkan ke dunia," kata Puan dalam keterangannya, Senin (31/1/2022).

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri acara Perayaan Hari Lahir ke-96 NU sekaligus Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027 di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Halaman
12

Berita Terkini