Gubernur Jateng Siap Menyesuaikan Keputusan Pemerintah Menghadapi Libur Natal dan Tahun Baru

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

TRIBUNLOMBOK.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pihaknya siap menyesuaikan keputusan yang ditetapkan pemerintah dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Percepatan vaksinasi dan sosialisasi pengetatan protokol kesehatan, kata Ganjar, segera dilakukan.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bertatap Muka Secara Langsung dengan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf

Baca juga: Ganjar Pranowo Terkejut Dubes Ukraina Vasyl Hamianin Bahas Soal Budaya dan Seni Tradisional

Hal itu disampaikan Ganjar setelah mengikuti Rapat Koordinasi secara virtual tentang Kesiapan Penerapan PPKM Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Percepatan Vaksinasi serta Belanja Daerah APBD dan Rakor Kemiskinan yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Rabu 8 Desember 2021.

“Saya dari daerah meminta pertama; pemerintah pusat untuk memastikan seluruh tamu dari luar negeri yang mau masuk ke Indonesia di pintu masuk itu ketat, itu permintaan kami,” ucap Ganjar.

Hal itu guna mengantisipasi masuknya varian baru virus Corona yakni Omicron yang mulai merebak.

Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya juga terus melakukan langkah preventif dengan sampling menggunakan Whole Genome Sequencing.

Tugasnya di daerah, kata Ganjar, untuk menggencarkan sosialisasi tentang pengetatan protokol kesehatan di masyarakat. Langkah itu dibarengi dengan percepatan vaksinasi.

“Kami di daerah punya tugas untuk melakukan percepatan vaksinasi, kami punya tugas untuk melakukan sosialisasi penguatan pengetatan aturan tentang Prokes. Nggak bisa nggak, dan ini sudah mulai kita petakan,” ujarnya.

Terkait dengan persiapan jelang pelaksanaan ibadah Natal dan perayaan Tahun Baru, Ganjar juga telah memetakan beberapa upaya.

Satu di antaranya adalah koordinasi dengan Kementerian Agama, untuk menghitung berapa jumlah rumah ibadah yang akan menggelar acara keagamaan.

“Biro kesra koordinasi dengan kemenag. Gereja yang mau beribadah besok di mana saja, berapa tamu yang akan masuk, ketentuannya sudah ada prosentasenya sudah ada, bagaimana mereka melaksanakannya biasanya hybrid nah kita mesti pastikan,” kata Ganjar.

Langkah inisiatif tersebut, lanjut Ganjar, mestinya tidak sulit dilakukan apalagi setelah dua tahun pandemi berlangsung.

Hal ini juga berlaku bagi umat agama selain Kristen dan Katolik yang juga melakukan ibadah.

Baca juga: Ganjar Pranowo Minta Pemerintah Pusat Tidak Asal Memberikan Izin Penambangan

Baca juga: Ganjar Pranowo Mengecek Sejumlah Proyek Strategis Nasional di Kawasan Borobudur

Sementara untuk wisata, mall, hingga penyelenggaraan acara aturannya mengikuti kebijakan yang sudah ada. Yakni dengan memperketat prokes dan pembatasan kapasitas pengunjung atau pesertanya.

“Hitung-hitungan saya butuh waktu tiga minggu. Dua Minggu terakhir di jelang tahun baru, sama satu Minggu pasca tahun baru. Menurut saya itu menjadi sesuatu yang kritikal dan mesti kita semuanya ketat sehingga kita akan menyesuaikan itu,” tegas Ganjar.

Halaman
12

Berita Terkini