“Artinya dua ribu saja bisa mendapatkan 40 ribu per hari, bila 3 ribu perharinya bisa mencapai 60 ribu per hari,” pungkasnya.
Menurutnya, kesuksesan vaksinasi didukung kesiapan aparatur di wilayahnya.
Mereka telah menyiapkan 150 tim vaksinator.
“150 tim vaksinator ini di luar TNI-Polri, jadi bila dengan TNI-Polri menjadi 170 tim vaksinator,” jelasnya.
Pemkab Lombok Barat juga menerapkan startegi jemput bola untuk daerah pelosok.
“Ada yang jemput bola untuk daerah pelosok, sedangkan untuk daerah padat, kita sudah bentuk tim mobilisasi,” imbuhnya.
Dalam dua hari terakhir pihaknya mengundang kepala desa, kepala dusun, di seluruh Kabupaten Lombok Barat untuk membentuk tim mobilisasi.
“Karena yang dimobilisasi namanya sudah jelas, karena sudah didata dari dua hari yang lalu,” pungkasnya.
Untuk tujuh kecamatan di wilayah hukum Polres Lombok Barat sekitar enam ribu orang belum ditemukan.
“Dengan demikian maka terkait untuk KTP masyarakat yang belum elektronik, sekarang akan di selesaikan,” tandasnya.
Maka, dengan strategi ini, terkait data dapat diselesaikan sebelum pelaksanaan vaksinasi.
Sementara itu, Danrem 162 Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramadani mengakui persiapan vaksinasi Lombok Barat luar biasa.
“Kami dari TNI-Polri dan pemerintah daerah akan terus bersinergi menyelesaikan vaksinasi di Lombok Barat ini,” ungkapnya.
Baca juga: Kisah Vaksinator Menembus Medan Sulit di Lombok Tengah, Pulang Malam & Jatuh di Jalan Berlubang
Sehingga dia optimis target vaksinasi dapat dituntaskan pertengahan Oktober 2021.
Begitu juga dengan Sekda Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi.
Dia optimis vaksinasi di Lombok Barat bisa capai target.
Bila terjadi kelangkaan, pihaknya akan terus memastikan ketersediaan vaksin.
“Bukan hanya kita bersurat, tetapi langsung jemput bola ke Jakarta, tugas kami adalah memastikan ketersediaan vaksin itu ada,” katanya.
(*)