Hadits yang menjadi dasar ibadah puasa sunnah tersebut diriwayatkan oleh Abu Qatadah ra, Rasulullah bersabda.
“Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Abbas ra juga berkata “Aku tidak pernah melihat Rasulullah, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
2. Bersedekah atau menyenangkan keluarga
Dalam sebuah hadits dari Abi Sa'id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menyenangkan keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan memberikan kesenangan kepadanya (meluaskan rizkinya) di tahun-tahun berikutnya." (HR. Al-Baihaqi dan Ath-Thabarani)
Baca juga: Niat Puasa Asyura dan Tasua Bulan Muharram, Lengkap dengan Latin dan Keutamaannya
Dalam hadits lain dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa di hari Asyura, maka seakan-akan berpuasa selama setahun, dan barangsiapa bershadaqah di hari ini, maka seakan-akan bershadaqah selama satu tahun."
3. Bertaubat kepada Allah dan memperbanyak amal shaleh
Aswad bin Yazid berkata, "Aku bertanya kepada Abin bin Amr tentang puasa Asyura. Dia barkata: Pada bulan Muharam ada hari ketika Adam diberi ampunan. Bila engkau mampu, berpuasalah pada hari itu."
Hal senada dikuatkan oleh Abu Ishaq, yang mengatakan bahwa jika suatu kaum berbuat dosa, lalu mereka bertobat pada hari itu, maka taubat mereka diterima. (*)
(Tribunlombok.com)