TRIBUNLOMBOK.COM - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin tahun baru islam pada 1 Muharram 1443 H.
Yakni pada tanggal 10 Agustus 2021.
Namun, ada perubahan hari libur nasional dengan bergeser ke tanggal 11 Agustus.
Perlu diingat, jika pergeseran cuti nasional ini tertuang dalam keputusan Menag, Menaker, dan Menpan RB no 712, 1, dan 3 tahun 2021.
Selain hari libur dalam rangka peringatan 1 Muharram 1443 H, ada juga perubahan hari libur dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, 12 Rabiul Awal 1443 H.
"Awalnya hari liburnya 19 Oktober, berubah menjadi 20 Oktober 2021 M," ucap Kamaruddin.
Baca juga: 10 Ucapan Tahun Baru Islam 1443 H, Cocok Dikirim ke Kerabat dan Jadi Status WhatsApp
Baca juga: Niat Puasa Asyura dan Tasua Bulan Muharram, Lengkap dengan Latin dan Keutamaannya
Kalender Hijriyah diawali dengan bulan Muharram sebagai bulan pertama.
Ada beberapa alaman yang dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Muharram, yakni:
1. Puasa Asyura
Kesunahan puasa di bulan Muharam didasarkan pada hadits yang riwayatkan oleh Abu Hurairah.
"Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharam,” (HR Ibnu Majah).
Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan sebagai berikut yang artinya :
“Puasa yang paling utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.”
Puasa Asyura atau puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam jatuh pada Kamis 19 Agustus 2021.
Amalan ini menjadi lebih sempurna ketika dilakukan pada 8, 9, dan 10 Muharam.
Baca juga: Dibaca 3 Kali Setelah Magrib, Berikut Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H
Hadits yang menjadi dasar ibadah puasa sunnah tersebut diriwayatkan oleh Abu Qatadah ra, Rasulullah bersabda.
“Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Abbas ra juga berkata “Aku tidak pernah melihat Rasulullah, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
2. Bersedekah atau menyenangkan keluarga
Dalam sebuah hadits dari Abi Sa'id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menyenangkan keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan memberikan kesenangan kepadanya (meluaskan rizkinya) di tahun-tahun berikutnya." (HR. Al-Baihaqi dan Ath-Thabarani)
Baca juga: Niat Puasa Asyura dan Tasua Bulan Muharram, Lengkap dengan Latin dan Keutamaannya
Dalam hadits lain dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa di hari Asyura, maka seakan-akan berpuasa selama setahun, dan barangsiapa bershadaqah di hari ini, maka seakan-akan bershadaqah selama satu tahun."
3. Bertaubat kepada Allah dan memperbanyak amal shaleh
Aswad bin Yazid berkata, "Aku bertanya kepada Abin bin Amr tentang puasa Asyura. Dia barkata: Pada bulan Muharam ada hari ketika Adam diberi ampunan. Bila engkau mampu, berpuasalah pada hari itu."
Hal senada dikuatkan oleh Abu Ishaq, yang mengatakan bahwa jika suatu kaum berbuat dosa, lalu mereka bertobat pada hari itu, maka taubat mereka diterima. (*)
(Tribunlombok.com)