Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Tingginya angka kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagian besar disumbangkan kasus di Kota Mataram.
Data Satgas Penanganan Covid-19 NTB menunjukkan, jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Mataram terus meroket.
Bahkan tembus 120 orang positif dalam sehari, per Kamis (15/7/2021).
Tren peningkatan kasus baru ini menjadi peringatan dini bagi Pemkot Mataram.
Grafik itu menunjukkan ada potensi lonjakan kasus pasien Covid-19.
Untuk mengatisipasi hal tersebut, Pemkot Mataram menyiapkan sejumlah ruang isolasi tambahan.
Ruang isolasi tambahan tersebut memanfaatkan Hotel Natuna, gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB, Hotel Fizz, dan Asrama Haji Provinsi NTB.
Tambahan ruang perawatan bertujuan untuk berjaga-jaga.
Jangan sampai bed perawatan pasien tidak mencukupi bila terjadi lonjakan signifikan.
Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang bersama Kapolresta Mataram Kombespol Heri Wahyudi dan Komandan Distrik Militer 1606 Mataram Kolonel Arm Gunawan, Jumat (16/7/2021), mengecek kesiapan ruang isolasi tambahan tersebut.
”Kami mengecek kesiapan ruang isolasi untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19,” kata Lalu Martawang, Sabtu (17/7/2021).
Ruangan tersebut juga disiapkan untuk pasien-pasian yang berada di wilayah Kota Mataram dengan gejala ringan dan tanpa gejala.
Dari hasil pengecekan, dia melihat masih ada ketersediaan kamar, sumber daya kesehatan, dan ketersedian fasilitas, sarana dan prasarana di masing-masing lokasi.
"Alhamdulillah masih dalam kontrol kita semua dan kita berharap tidak terjadi ourbreak sehingga kita segera bisa melalui cobaan pandemi Covid-19," imbuhnya.
Dia memastikan, ruang isolasi tidak terpakai.
”Mudah-mudahan tidak terjadi lonjakan kasus sehingga kita bisa mengendalikan kondisi ini,” katanya.
Martawang menambahkan, agar tidak terjadi lonjakan pasien Covid-19, semua lapisan masyarakat harus sama-sama berupaya.
”Mengikuti anjuran pemerintah berkaitan dengan ikhtiar untuk meminimalkan terjadinya transmisi penyebaran virus Covid-19,” imbuhnya.
Terpisah, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa menyebutkan, dari 675 bed isolasi di semua rumah sakit di Kota Mataram, 345 orang pasien masih dirawat di sana.
Sehingga Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi masih di angka 51,11 persen.
Artinya masih kapasitas ruang perawatan masih mampu untuk menampung pasien Covid-19 saat ini.
(*)