Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Mudik lebaran tahun 2021 dilarang, warga tidak bisa berpergian ke luar daerah untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Tapi warga justru menumpuk di pusat-pusat perbelanjaan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pantauan TribunLombok.com, dalam sepekan terakhir bulan puasa, warga mulai menyerbu pusat-pusat perbelanjaan, khususnya toko pakaian dan sandal.
Sudah menjadi tradisi, sekali setahun warga memborong baju lebaran untuk keluarga.
Pemandangan itu terlihat di toko-toko baju dan sandal di kawasan Cakranegara. Seperti di Giggle Box, toko Sukses, Fahsion One, hingga pasar Cakranegara.
Baca juga: BREAKING NEWS Sapri Pantun Meninggal Dunia Setelah Lawan Penyakit Diabetes, Artis Pesbukers Berduka
Kemudian toko pakaian Boxi di kawasan Jalan Airlangga dan Lombok Epicetrum Mall.
Padatnya pengunjung juga terlihat dari jumlah kendaraan yang harus parkir hingga ke badan jalan.
Meski terdapat tempat penjagaan dan petugas yang berjaga, namun kerumunan massa yang berburu baju lebaran tidak bisa dihindari.
Menyingkapi hal tersebut, Satuan Binmas Polresta Mataram pun menurunkan personel untuk patroli secara keliling memberikan himbauan.
Mereka memberi peringatan dan himbauan lewat pengeras suara.
Wakasat Binmas Polresta Mataram Iptu Hayat Purwono menjelaskan, himbauan bertujuan agar masyarakat memahami dan tidak melanggar protokol kesehatan.
Dari hasil pantauan timnya, banyak masyarakat yang datang dari luar Kota Mataram berbondong-bondong mendatangi pusat perbelanjaan maupun toko-toko baju.
Karena itu, Iptu Hayat Purwono berinisiatif menerjemahkan himbauan kedalam bahasa Sasak, dengan tujuan agar lebih mudah dimengerti warga.
Mereka juga memberikan pembinaan serta membagikan masker kepada masyarakat yang kedapatan tidak membawa masker.
Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 10 Mei 2021: Total 1.718.575 Positif, 1.568.277 Lainnya Sembuh
Kasat Binmas Polresta Mataram Kompol Dahlan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengawasi mobilisasi masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Sasaran awal kami jelas untuk menggalakkan kembali tentang kewajiban protokol kesehatan, apalagi jelang lebaran sangat ramai aktivitas masyarakat di pusat pertokoan,” katanya.
(*)