Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sebelum gugur di Papua, prajurit TNI Pratu Dedi Hamdani memiliki cita-cita ingin ditugaskan ke Lebanon.
Ia ingin mengabdikan dirinya sebagai tentara Indonesia yang menjaga perdamaian dunia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tidak sekedar menjalankan tugas negara, Pratu Dedi Hamdani termotivasi ke sana juga agar bisa membawa kedua orang tuanya umrah dan naik haji.
Baca juga: Sosok Pratu Dedi Hamdani Prajurit Gugur di Papua, Penyayang dan Sering Kirim Uang Sekolah Adik
Keinginan Pratu Dedi itu diungkapkan sang ibu Sarmi (40), yang ditemui di rumah duka, Dusun Bagek Dewa, Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (24/1/2021).
Sarmi menuturkan, keinginan anaknya itu jika uang gaji dan bonus dari tugas ke Lebanon akan dipakai membiayai orang tua umrah.
"Cita-cita dia mau umrah dan Alhamdulillah kalau ada dikasih uang dari sana (negara), Insya Allah saya berikan naik haji," tutur Sarmi, mengingat kata-kata sang anak.
"Itu cita-cita yang dia, mau menjadi haji dan umrah, ajak ibu sekalian ke sana," tambahnya.
Baca juga: Sebelum Gugur di Papua, Pratu Dedi Berencana Pulang Lombok untuk Menikah : Bapak Sudah Siap
Sarmi, mengenang, Pratu Dedi Hamdani adalah anak yang baik.
Jika sang ibu marah dia justru akan nangis dan menundukkan kepala, bersiap untuk dipukul ibunya.
Ceritanya, tubuhnya yang tinggi tidak mampu dijangkau sang ibu ketika ingin memerahinya.
"Dia anak yang sangat baik dan penurut," katanya.
Pratu Dedi, kata Sarmi, juga selalu menghubungi lewat telepon dimana pun berada dan menanyakan bagimana kabar orang tua untuk memastikan mereka semua sehat.
"Ibu bagaimana? sudah makan ibu? sudah salat?" kata Sarmi, dengan mata berkaca-kaca.
"Yang paling utama dia tanyakan sudah salat. Ibu diminta salat berjamaah karena rumah dekat sama musala," lanjutnya.
Tak Pernah Membantah
Terakhir kali bertemu, saat Pratu Dedi pulang bulan puasa tahun lalu.
Dia pulang merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung.
Kala itu, Dedi meminta ibunya tetap puasa Senin-Kamis.
"Selalu dia bilang begitu," kenang sang ibu.
Baca juga: Lompat ke Laut Bermaksud untuk Bunuh Diri, Penumpang Kapal Feri Ini Kemudian Minta Tolong
Saat itulah Pratu Dedi mengutarakan cita-cita yang paling diinginkan setelah pulang dari Papua.
Dia mau menikah, dan setelah menikah Pratu Dedi berdoa supaya ditugaskan ke Lebanon.
Sebab bila tugas di sana ada bonus umrah. Dengan begitu dia bisa mengajak orang tuanya ibadah umrah.
"Selalu masalah agama-agama yang dia ingatkan," katanya.
Pratu Dedi juga tidak pernah protes kalau ibunya marah. Kalau ibunya bilang apapun tidak pernah membantah.
"Anaknya baik sekali," katanya.
(*)