Cerita Ukar, Kakek 80 Tahun yang Lolos dari Maut Meski Tertimbun Longsor di Sumedang Selama 5 Jam

Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pencarian korban tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1/2021) malam. Tanah longsor susulan membuat tiga petugas gugur.

"Wilayah terjadinya longsor memang bertepatan di lereng terbing, dan itu merupakan kompleks perumahan yang sudah banyak di huni banyak warga," kata Asep.

Ia menduga ada puluhan warga terimbun pada longsor pertama, dan entah berapa lagi pada longsor kedua.

"Ada satu keluarga yang tertimbun dan sampai saat ini belum ditemukan," katanya.

Kengerian juga dikisahkan Hadi (65), yang saat longsor terjadi tengah menonton televisi bersama istri, anak, dan cucunya di rumah.

Saat longsor pertama, kata Hadi, material longsor tidak mengenai rumahnya.

"Saat longsor pertama anak, cucu, istri masih ada di rumah, warung juga masih buka, kan di rumah buka warung juga," ujarnya.

Namun, saat hari mulai gelap, tiba-tiba kembali terdengar suara gemuruh.

"Saya cepat-cepat menyuruh keluarga keluar dari rumah. Warung langsung tutup, yang penting nyawa semua keluarga selamat," ujarnya.

Hadi mengaku sangat bersyukur, ia dan semua keluarganya luput dari maut, meski separuh rumahnya hancur dan terkubur.

"Sekarang kami tinggal dulu di rumah tetangga karena takut," ujarnya.

27 Orang Masih Dicari

Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah, mengatakan sebanyak 13 orang, tiga di antaranya petugas, meninggal dalam longsor ini.

Namun, Tim SAR Gabungan menduga masih ada 27 korban yang belum ditemukan.

Ke-27 korban itu didasarkan data sementara yang diterima oleh Tim SAR saat melakukan pendataan di lokasi kejadian longsor.

"Kami baru dapat data itu dari Bapak Kapolres dan diperkuat oleh Pak Sekda bahwa ada 27 orang yang belum ditemukan sesuai dari warga yang melapor di posko," ujarnya saat ditemui di poskonya, Minggu (10/1/2021) malam.

Halaman
123

Berita Terkini