Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Sempat melandai, jumlah warga terjangkit Coronavirus Disease 2029 (Covid-19) di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali melonjak.
Dalam dua hari terakhir, tercatat 130 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Masing-masing 65 orang per harinya.
Hari Rabu (30/12/2020), sebanyak 65 orang terkonfirmasi positif, berasal dari Kota Mataram 22 orang, Lombok Barat 8 orang, Lombok Timur dan Sumbawa Barat masing-masing 4 orang.
Baca juga: Penumpang Wajib Tes Covid-19, Ini Daftar Harga Rapid Test di Bandara Lombok
Satu orang dari Sumbawa, 12 orang dari Dompu, 13 orang dari Kota Bima, dan 1 orang warga luar Provinsi NTB.
Selain positif baru, juga 2 orang meninggal dunia karena Covid-19.
Sementara pasien dinyatakan sembuh 49 orang.
Tonton Juga :
Dua orang meninggal yakni pasien berinisial SA, laki-laki (68 tahun), warga Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
Serta MS, laki-laki (58 tahun), warga Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien tidak memiliki penyakit komorbid.
Baca juga: Natal di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlah Jemaat Gereja di NTB Dibatasi
Sehari sebelumnya, Selasa (29/12/2020) juga sama, 65 kasus posotif. Namun pusat penularannya di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa.
Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB H Lalu Gita Ariadi menjelaskan, dengan tambahan kasus hari ini, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB telah mencapai 5.665 orang.
Dengan perincian 4.704 orang sudah sembuh, 284 orang meninggal dunia, serta 677 orang masih positif.
”Untuk mencegah penularan virus kami mengimbau warga tetap menjalankan protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” katanya, Rabu (30/12/2020).
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi menjelaskan, kasus-kasus baru penularan Covid-19 dari berbagai klaster, termasuk klaster Pilkada.
Baca juga: Seorang Petugas Keamanan dan Orang Tuanya dapat Hadiah Umrah dari Gubernur NTB
”Berbagai kluster, dominan pelaku perjalanan dan perkantoran, ada juga tenaga kesehatan,” katanya.
Menurutnya, klaster Pilkada saat ini sudah tidak menjadi perhitungan lagi. Sebab momentumnya sudah lebih dari dua minggu dari proses pemilihan 9 Desember lalu.
(*)