Menurutnya, anaknya melakukan itu karena belum tahu akibatnya.
Memang sang anak agak kecewa karena tidak mendapatkan juara.
Sebab sejak SD dia kerap mendapatkan ranking tinggi.
"Intinya harusnya ada peringatan dulu, tapi kan tidak ada dari sekolah" kata warga Dusun Montong Gedeng, Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur ini.
Dia sendiri tidak sempat melihat video tik tok itu, tapi setelah ribut baru dikasi lihat oleh anak pertamanya.j
Raihan juga tidak menyangka sang anak bisa membuat video semacam itu.
Ia telah menasehati sang anak agar tidak mengulangi lagi.
"Kita kasi saran supaya jangan seperti itu lagi, soalnya ini menyangkut masa depan," imbuhnya.
Dia juga merasa malu sebagai orang tua.
Hanya saja anak-anak tersebut masih bisa dididik.
Terlebih mereka masih sangat kecil, rata-rata baru 13 tahun.
(*)