PNM Dukung Perajin Anyaman Lombok Tembus Pasar Internasional

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Mataram terus berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan prasejahtera. 

|
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
KOLABORASI PNM - Salah satu nasabah PNM Mekar Muliani. Dia menggeluti usaha kerajinan rotan dan ketak khas Lombok, berkat pendampingan dan akses pasar dari PNM, anyaman rotan dan ketak merambah ke berbagai pameran berskala nasional. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR -  PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Mataram terus berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan prasejahtera. 

Nasabah PNM Mekar, Muliani  menggeluti usaha kerajinan rotan dan ketak khas Lombok. Dengan tekad kuat menjaga tradisi sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarganya, dan  terus berkarya meski terbatas modal dan sumber daya.

“Bergabung dengan PNM membuat usaha ini berkembang pesat, baik dari sisi finansial maupun pengetahuan,” ujar Muliani, Kamis (4/9/2025). 

Dia mengakui, jika sebelumnya hanya menjual produk di pasar lokal,  berkat pendampingan dan akses pasar dari PNM, anyaman rotan dan ketak buatannya berhasil merambah ke berbagai pameran berskala nasional.

“Produk ini pernah tampil dalam pameran internasional di Jepang bersama PNM,” akunya. 

PNM DUKUNG UMKM - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Mataram terus berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan prasejahtera. 
KOLABORASI PNM - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Mataram terus berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan prasejahtera.  (ISTIMEWA)

Dia mengungkapkan rasa syukurnya kepada PNM yang telah membuka jalan lebih luas. 

“Melalui PNM saya bisa mengenalkan produk kerajinan kami ke pasar yang lebih besar, bahkan hingga ke luar negeri. Dari pengalaman ini saya belajar banyak hal dan semakin percaya diri untuk terus maju. Harapan saya, usaha ini juga bisa membawa manfaat bagi ibu-ibu lain di desa ini,” harap Muliani.

Pemimpin Cabang PNM Mataram, Zulkarnain Nurdin, mengatakan PNM tidak hanya hadir memberikan modal, tetapi juga mendampingi dan membuka akses bagi para nasabah agar bisa tumbuh bersama. 

“Kisah Ibu Muliani membuktikan bahwa dengan semangat dan gotong royong, usaha kecil bisa menjadi pintu rezeki yang lebih luas sekaligus menjaga warisan budaya kita,” ujar Zulkarnain.

Bersama PNM, dan semangat serta dengan tagar #PNMuntukUMKM #PNMPemberdayaanUMKM, tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga memberdayakan perempuan lain di sekitarnya.

Dengan melibatkan ibu-ibu di desa, dan  berbagi keterampilan anyaman sehingga lebih banyak perempuan bisa memperoleh tambahan penghasilan. 

“Filosofi yang dipegangnya sejalan dengan nilai PNM, yakni tumbuh bersama, peduli sesama, dan menginspirasi. Melalui gotong royong, karya anyaman mereka kini semakin diminati pasar,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved