Dispora NTB

Mengenal Kurash, Bela Diri Asal Uzbekistan yang Akan Dipertandingkan di NTB 2025

Kurash merupakan seni bela diri kuno yang berasal dari Asia Tengah, khususnya wilayah Uzbekistan.

|
Editor: Laelatunniam
Ilustrasi
BELA DIRI KURASH - Atlet kurash sedang beraksi. Dikenal sebagai olahraga bantingan, teknik dalam kurash berfokus pada lemparan dengan tangan tanpa menggunakan kaki atau kuncian seperti halnya judo. 

NTB Siap Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Internasional Kurash

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah Kejuaraan Kurash South Asean (KUSEA), olahraga bantingan ini rencananya akan digelar Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.

Ketua Panitia KUSEA 2025 Vibrianti Savitri mengatakan kejuaraan ini akan diikuti oleh 300 atlet dari 7 negara di Asia Tenggara. Ada Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Myanmar.

"Jadi sebenarnya ada 8 negara yang ikut. Kita masih menunggu satu negara yang belum konfirmasi ikut dalam turnamen ini," kata Vibrianti di Mataram, Rabu (30/72025)

Pertandingan ini akan dibagi dalam dua kategori yakni indoor dan beach kurash, masing-masing dibagi dengan 27 kelas pertandingan. Akan dilaksanakan mulai 28 Agustus - 1 September 2025.

"Jadi total akan ada 54 pertandingan selama lima hari ke depan," jelasnya. 
 
Dalam kejuaraan ini, Indonesia menurunkan 98 atlet, termasuk 15 atlet asal NTB dari berbagai kategori umur. Mulai dari kadet, junior, senior hingga veteran. Seluruh atlet ini, sudah memiliki pengalaman bertanding di kancah internasional.

"Kita yakin Indonesia akan banyak sumbang medali," ujarnya.

Vibrianti mengatakan keputusan NTB sebagai tuan rumah didasarkan pada kesiapan infrastruktur dan potensi pariwisata. Menurut dia, NTB memiliki potensi pariwisata yang luar biasa yang tidak dimiliki daerah lain.

"Saya yakin para atlet dan official tak hanya bertanding, tapi juga akan menikmati keindahan alam di NTB,” ungkapnya.

Turnamen ini Vibrianti berujar telah dilaporkan ke Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal serta Dinas Pemuda dan Olahraga dan Dinas Pariwisata NTB. Turnamen ini sekaligus untuk mendorong NTB menjadi kawasan sport tourism dan promosi destinasi pariwisata unggulan.

"Mereka (atlet) yang datang tidak hanya bertanding namun juga menikmati wisata alam yang ada di NTB ini, karna kita punya banyak sekali wisata alam yang harus diperkenalkan," urainya.

Menurut dia, meski olahraga ini tergolong baru di Indonesia, telah menorehkan prestasi membanggakan. Tim Indonesia sukses meraih dua medali perunggu tingkat dunia untuk kategori putri, dan satu perak untuk kategori veteran.

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved