Berita Kota Mataram

Momen Hari Anak Nasional, Mohan Roliskana Akui Kota Mataram Belum Penuhi Variabel Kota Layak Anak

Meskipun belum memenuhi kota layak anak, Kota Mataram masih memiliki komitmen untuk mewujudkan KLA.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
HARGANAS KOTA MATARAM - Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana saat ditemui TribunLombok.com usai menghadiri rapa Paripurna di Kantor DPRD Kota Mataram, Rabu (23/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana mengakui jika kotanya saat ini belum memenuhi variabel kota layak anak (KLA).

Hal itu diungkapkan Mohan, pada peringatan Hari Anak Nasional (Harganas) yang jatuh pada hari ini, Rabu (23/7/2025).

Meskipun belum memenuhi kota layak anak, pihaknya masih memiliki komitmen untuk mewujudkan KLA, meki menghadapai sejumlah persoalan dan tantangan dalam menciptakan lingkungan yang benar-benar ramah anak.

Kasus terbaru, yakni oknum kakak yang melakukan eksploitasi terhadap adik kandungnya yang masih dibawah umur bahkan menjadi tamparan keras Kota Mataram dalam upaya melindungi hak anak.

Mohan berkelit, bahwasanya pihaknya telah melakukan upaya maksimal dengan memenuhi target untuk mencapai kota layak anak kategori Nindya pada tahun 2025, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 dan Perda Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2023.

“Kita selama ini berusaha untuk bisa memenuhi seluruh variabel yang menjadi kriteria bahwa Mataram sebagai kota layak anak,” ucap Mohan saat ditemui Tribun Lombok usai menghadiri rapa Paripurna di Kantor DPRD Kota Mataram.

Baca juga: Sambut Fornas 2025, Kemenpora Gelar Kegiatan Festival Lansia di Mataram

Pihaknya juga mengklaim, evaluasi terhadap segala persoalan anak terus dilakukan, termasuk melalui Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak.

Adapun lanjut dia, sejumlah komponen penilaian kota layak anak seperti pemenuhan hak-hak anak, penyediaan fasilitas yang memadai, dan perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi saat ini sedang diupayakan.

“Akan tetapi bahwa memang ada masalah yang menurut catatan ini kita tidak pungkiri, dan ini akan menjadi koreksi buat kami ke depan kalau misalnya ada masalah ini seperti salah satunya prostitusi anak ini akan menjadi koreksi kami kedepan, kami akan evaluasi,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved