Polemik Ijazah Jokowi

Alasan Dian Sandi Tak Hadiri Penutupan Kongres PSI: Dipanggil Polda Metro Jaya

Dian Sandi dipanggil penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik Jokowi

TRIBUNLOMBOK.COM
KONGRES PSI - Dian Sandi Utama menjadi narasumber Podcast TribunLombok.com. Dian Sandi dipanggil penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik Jokowi sehingga tidak menghadiri penutupan Kongres PSI. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama tidak menghadiri penutupan Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).

Kepada Tribun Lombok, Dian Sandi menjelaskan, dia sudah hadir di acara pembukaan Kongres PSI, di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, hari Sabtu, 19 Juli 2025.

Tetapi tidak sampai penutupan karena harus segera berangkat ke Jakarta untuk memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya.

"Saya ndak datang (penutupan Kongres), karena pemeriksaan," kata Sandi,  pada Minggu (20/7/2025).

Dian Sandi dipanggil penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik Presiden RI ke-7, Joko Widodo atas tudingan ijazah palsu Jokowi.

Baca juga: Dian Sandi Sebut Roy Suryo Cs hanya Omon-omon Soal Bukti Baru Ijazah Jokowi

Selain Dian Sandi, penyidik juga akan memanggil Roy Suryo Cs dalam kasus tersebut.

Perkara ini sudah naik ke tahap penyidikan, sehingga Bareskrim Polda Metro Jaya kembali akan memeriksa sejumlah pihak, termasuk Dian Sandi, kader PSI yang mengunggah ijazah Jokowi di akun sosmed.

Dian Sandi mengatakan, ini adalah pemanggilannya yang ketiga kali ke Polda Metro Jaya. Tapi merupakan pemanggilan pertama  sejak naik ke tahap penyidikan.

"Hari ini (Senin) jam 10.00 WIB pemanggilannya," kata Dian Sandi.

Terkait materi yang akan ditanyakan, ia mengaku belum tahu persis apa yang ingin digali penyidik dari dirinya.

"Saya belum tahu kan belum diperiksa," katanya. 

Dalam wawancara terpisah, Dian Sandi menjelaskan, dia memposting ijazah asli Jokowi di akun X pada 1 April 2025. 

Hal itu dilakukan semata-mata karena ingin membela mantan Presiden Jokowi. 

Sebagai loyalis dia tidak mau mantan presidennya dihina-hina oleh orang yang menuduh Jokowi menggunakan ijazah palsu. 

"Saya tidak pernah disuruh-suruh oleh pak Jokowi," tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved