Gubernur NTB Lalu Iqbal
Lalu Iqbal Beri Bantuan Pribadi ke Guru SMP di Lombok Tengah untuk Kembangkan Produk Anyaman
Sahdi merupakan guru sekaligus pembina pramuka gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat mengenyam bangku SMP.
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal memberikan bantuan pribadi kepada pengrajin anyam-anyaman rotan di Sanggar milik Sahdi di Lereng, Praya, Lombok Tengah. Bantuan pribadi tersebut diperuntukkan pelatihan pembuatan anyaman dari rotan.
Sahdi merupakan guru sekaligus pembina pramuka gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat mengenyam bangku SMP. Setelah pensiun, Sahdi menekuni menganyam rotan untuk berbagai jenis produk desain interior.
Lalu Iqbal selanjutnya kemudian meminta pula kepada relawan pemenangan saat Pilkada 2024 lalu yaitu Laskar Kembang Cempaka. Relawan ini mengelola Koperasi Syariah Kasih Cempaka Makmur.
Pengurus koperasi, Lina Arianti Rosalina, menyampaikan, pihaknya membantu mengurus pelatihan dan mencarikan peserta pelatihan, bahan dan alat termasuk mengatur waktu pelatihan. Pelatihan direncanakan dilakukan selama 5 kali setiap hari Minggu.
Menurut Lina, pelatihan penting karena saat ada pemesanan, Sahdi kesulitan tidak ada karyawan yang membantunya buat pesanan anyaman. Oleh karena itu, Sahdi ingin adanya regenerasi yang bisa dilatih untuk membuat anyaman.
Dikatakan Lina, pihaknya dari Koperasi Syariah Kasih Cempaka Makmur bisa mendapatkan ilmu dan menambah penghasilan keluarga.
Baca juga: Pemprov NTB Pertimbangkan Bantuan Hukum untuk Dua ASN Terjerat Kasus Korupsi
"Ibu-ibu banyak yang nganggur juga sehingga bisa menambah penghasilan keluarga, mmemberdayakan perempuan, meningkatkan produktifitas ibu rumah tangga," jelas Lina saat diwawancarai Tribunnews Lombok di Praya, Kamis (17/7/2025).
Berbagai jenis produk Anyam-anyaman Sahdi yaitu berupa desain interior seperti piring, tempat lampu aneka rupa, mangkok-mangkok, keranjang parsel, buket bunga, topi, cermin dinding dan lain sebagainya.
Kualitas produk anyaman Sahdi juga bernilai ekspor termasuk telah dipasarkan ke berbagai daerah terutama di Bali.
"Pernah dapat pesanan sampai seribu buah tapi tidak bisa dipenuhi karena nggak ada orang. Makanya pelatihan ini penting supaya Sahdi bisa memenuhi permintaan itu. Banyak yang sudah beli terutama individual bukan yang corporate," demikian Lina.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.