Mataram
Diduga Memaksa Membeli, Pedagang Asongan dan Penumpang Bus Adu Jotos di Terminal Mandalika
Seorang pedagang asongan di Terminal Mandalika, Baretais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, terlibat adu jotos dengan seorang penumpang bus
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Seorang pedagang asongan di Terminal Mandalika, Baretais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, terlibat adu jotos dengan seorang penumpang bus jurusan Jakarta–Bima, pada Kamis (12/6/2025).
Perkelahian ini diduga dipicu oleh adu mulut antara keduanya. Awalnya, pedagang asongan tersebut menawarkan dagangannya kepada penumpang, namun tidak dihiraukan.
Ia kemudian terus menyodorkan dagangannya agar dibeli. Merasa terganggu, penumpang membalas dengan nada tinggi dan langsung naik ke dalam bus.
Penumpang yang terlibat diketahui bernama Farid, warga asal Bima.
Ia mengaku kesal karena merasa dipaksa membeli, dan mengaku mendengar umpatan dari pedagang asongan tersebut yang membuatnya naik pitam.
“Karena saya jengkel dipaksa (membeli), saya menolak lalu naik ke bus. Kemudian saya mendengar kata-kata umpatan ‘eee, setan!’ dari pedagang itu,” ungkap Farid saat dikonfirmasi TribunLombok.com.
Merasa tersinggung, Farid turun dari bus dan menemui pedagang tersebut. Keduanya sempat terlibat cekcok, lalu berujung pada perkelahian.
Di sisi lain, pedagang asongan yang diketahui bernama Zamroni, warga Lingsar, Lombok Barat, membantah telah mengumpat penumpang.
“Awalnya saya hanya menawarkan buah kepada penumpang bus, lalu terlibat adu argumen dengan salah satu penumpang yang agak ngotot. Setelah adu cekcok, penumpang itu turun dan hendak memukul saya, lalu saya lari menyelamatkan diri,” katanya.
Kejadian tersebut mengundang perhatian pedagang asongan lainnya di sekitar lokasi kejadian. Mereka sempat mencoba melerai, namun perkelahian tetap tidak terhindarkan.
Akibat kejadian ini, sebuah kaca samping bagian kiri bus DAY pecah, diduga akibat terkena benda tumpul. Kerugian ditaksir mencapai Rp2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah). Perkara ini kini telah ditangani oleh Polsek Sandubaya.
Kapolsek Sandubaya, IPDA Kadek Arya Suarantara, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah melakukan mediasi antara pedagang asongan, penumpang, dan sopir bus.
“Pukul 10.00 WITA dilakukan mediasi yang dihadiri oleh kedua belah pihak, dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Sandubaya, IPDA Kadek Arya Suarantara, bersama KSPK Piket Fungsi, Bhabinkamtibmas, serta Babinsa Kelurahan Mandalika,” ujarnya.
“Dari hasil mediasi, kedua belah pihak sepakat membuat surat perjanjian perdamaian,” lanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Polsek Sandubaya, peristiwa ini terjadi akibat kesalahpahaman.
Pedagang dianggap terlalu memaksa saat menawarkan dagangannya, sehingga menimbulkan ketersinggungan yang berujung pada perkelahian.
Akhirnya, kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan masalah ini ke ranah hukum.
Untuk biaya pengobatan akibat luka-luka ditanggung masing-masing pihak, sedangkan kerusakan kaca bus sebesar Rp2.500.000 ditanggung bersama oleh penumpang dan pedagang asongan.
“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polsek Sandubaya,” pungkas Kapolsek.
pedagang asongan Mandalika
Terminal Mandalika Mataram
Perkelahian di terminal
Penumpang bus vs pedagang
Keributan di terminal Mataram
Berita NTB Hari Ini
Adu jotos pedagang dan penumpang
Polsek Sandubaya
RPJMD Kota Mataram 2025-2029 Diperbarui, Prioritaskan Penguatan SDM dan Pelestarian Alam |
![]() |
---|
42 Putra-Putri Kota Mataram Lolos Seleksi Paskibra, 4 akan Bertugas di Tingkat Provinsi |
![]() |
---|
Acibara Coffee, Tempat Ngopi Hits yang Hadirkan Suasana Industrial di Kota Mataram |
![]() |
---|
Rekomendasi Coffee Shop Hits di Mataram, Cocok untuk Kerja dan Nongkrong |
![]() |
---|
Wali Kota Mataram Percepat Perbaikan Rumah Warga yang Rusak Imbas Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.