100 Hari Iqbal Dinda

19 Program dan Kebijakan Strategis Iqbal-Dinda dalam 100 Hari Pertama Memimpin NTB

Penataan birokrasi dengan menerapkan sistem meritokrasi hingga penyehatan BUMD menjadi langkah awal pasangan Iqbal-Dinda dalam memimpin Provinsi NTB.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Pemprov NTB
IQBAL-DINDA: Kolase foto Gubernur Provinsi NTB Lalu Muhamad Iqbal (kiri) dan Wakil Gubernur NTB Hj Indah Dhamayanti Putri alias Iqbal-Dinda, masing-masing sedang menhadiri acara dan menerima audiensi warga. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dalam 100 hari pertama memimpin Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pasangan Gubernur dan wakil gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal- Indah Dhamayanti Putri alias Iqbal-Dinda, telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mempercepat pembangunan NTB.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB Yusron Hadi menjelaskan, di awal masa kepemerintahannya, pasangan Iqbal-Dinda banyak melakukan penyesuaian dan penataan ulang internal birokrasi sebagai pondasi mewujudkan visi misi "NTB Makmur Mendunia" dalam lima tahun ke depan.   

Yusron Hadi mengatakan, banyak kebijakan strategis telah dilakukan Iqbal-Dinda dalam 100 hari pertama. Semua itu untuk menjawab tantangan yang dihadapi warga maupun dalam rangka mewujudkan visi misinya,  antara lain: 

1. Melunasi utang rezim lama

Fokus awal Iqbal Dinda pada awal memimpin yaitu menyelesaikan tunggakan yang tersisa. Utang Rp109 Miliar untuk kabupaten/kota sudah dibayar, utang BPJS senilai Rp10 miliar sudah dibayar, komitmen untuk atlet PON senilai Rp33 miliar juga diselesaikan, dan beberapa pekerjaan kontraktual dengan pihak ketiga sekitar Rp40 miliar juga diselesaikan.

2. Menata ulang mesin birokrasi 

Iqbal-Dinda memulai perubahan dan reformasi dengan melakukan restrukturisasi organisasi, memperbaiki mesin birokrasi yang selama ini gemuk dan dilakukan dengan keyakinan bahwa hanya birokrasi yang sehat yang bisa mendongkrak berbagai angka pertumbuhan dan pelayanan. Menginisiasi lahirnya Perda Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) NTB. 

"Langkah ini mampu menghemat belanja pegawai mencapai sekitar Rp200 miliar. Ditargetkan pada 2027 belanja pegawai di Pemprov NTB dapat di bawah 30 persen," kata Yusron.

3. Permudah proses pengiriman ternak NTB   

Iqbal-Dinda pada tiga bulan pertama menerbitkan peraturan gubernur (Pergub) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Rincian Retribusi Jasa Usaha Uji Laboratorium Kesehatan Hewan, sehingga ternak-ternak tersebut bisa PCR di NTB.

Pergub peternakan ini akan mempermudah proses pengiriman ternak. Adanya PCR di NTB akan menambah pemasukan asli daerah (PAD). Untuk pertama kalinya, melalui komunikasi intensif Gub NTB dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster akhirnya sapi asal NTB diizinkan melintasi Provinsi Bali.

4. Memperbanyak event kelas dunia

Iqbal-Dinda sudah mulai mewujudkan janjinya, mendukung pariwisata dengan event dan meeting berkelas dunia. Ada 37 duta besar dari berbagai negara meeting di NTB untuk mendorong investasi dan kerja sama. 

Berikutnya 8 negara ikut kejuaran paragliding di Lombok, GT World Challenge Asia; 1.138 pelari dari 46 negara ikut di Rinjani 100 km.

5. Sektor ekonomi non tambang tumbuh positif 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved