TGB dan Para Ulama Bahas Mitigasi Pernikahan Dini dan Kekerasan Seksual di Pesantren
TGB menyerukan pentingnya pembaruan niat (tajdidun niyyah) dan perbaikan diri (islahun nafs) di kalangan pendidik
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) menggelar Silaturahim Majelis Dakwah 4 Dzulhijjah 1446 H M di Kantor PB NWDI, Jalan Langko No. 59, Mataram, Sabtu (31/5/2025).
Kegiatan ini menjadi momen istimewa karena dihadiri langsung Ketua Umum PB NWDI, Dr. TGB. H. Muhammad Zainul Majdi, MA., yang pada hari tersebut merayakan ulang tahunnya yang ke-53.
Dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, para kader, tuan guru, serta tamu undangan menyampaikan doa dan ucapan selamat ulang tahun sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan keteladanan beliau dalam membangun dakwah dan pendidikan Islam.
Acara dimulai pukul 10.30 WITA dan dihadiri oleh jajaran Pengurus Harian PB NWDI, Ketua dan Wakil Ketua Majelis, Lajnah dan Badan PB NWDI, para Dewan Masayeikh MDQH NWDI Pancor, perwakilan tuan guru NWDI se-Pulau Lombok, peserta kaderisasi Majelis Dakwah, serta anggota Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Wilayah NTB.
TGB mengatakan, pentingnya menyatukan visi dakwah yang adaptif terhadap zaman dan berlandaskan nilai-nilai keilmuan, akhlak, serta strategi yang solutif.
Baca juga: Pandangan TGB Soal Pernikahan Usia Anak di Lombok Tengah, Beri Penjelasan Soal Kemudaratan dan Adat
Ia menegaskan lima prinsip utama dakwah NWDI: ilmu yang mendalam, akhlak yang mulia, pendekatan kontekstual, penggunaan media yang bijak, serta keteguhan niat dan kesabaran dalam berdakwah.
Namun yang menjadi penekanan utama dalam arahannya adalah seruan moral dan peringatan keras terhadap maraknya kekerasan seksual di lingkungan pesantren dan praktik pernikahan dini yang merugikan generasi muda.
Menurut TGB, kejahatan seksual di lembaga pendidikan adalah bentuk pengkhianatan terhadap Allah dan amanah umat, serta pelanggaran terhadap hukum, agama, dan akal sehat.
Ia menyerukan pentingnya pembaruan niat (tajdidun niyyah) dan perbaikan diri (islahun nafs) di kalangan pendidik, serta penguatan sistem pengawasan internal.
TGB juga mengumumkan secara resmi pembentukan Lajnah al-Hisbah, sebuah lembaga pengawasan internal di bawah PB NWDI yang akan mengawal jalannya pendidikan sesuai dengan nilai-nilai Islam dan menjaga kehormatan santri.
Lembaga ini diharapkan menjadi sistem proteksi dini agar pesantren tetap menjadi tempat yang aman, bersih, dan mendidik secara ruhani dan akhlak.
Mengenai pernikahan dini, TGB menegaskan sikap PB NWDI yang menolak praktik tersebut dengan mengacu pada fatwa ulama internasional dan ketentuan usia legal 19 tahun.
Ia menyampaikan bahwa pernikahan sebelum usia matang secara mental dan fisik hanya akan membawa risiko lebih besar, terutama bagi anak-anak perempuan.
Dalam konteks lokal, TGB juga menyoroti praktik Merariq yang menurutnya telah mengalami penyimpangan dari nilai asli keberanian dan tanggung jawab.
TGB Soroti Nyongkolan, Ungkap Soal Marwah Pulau Seribu Masjid |
![]() |
---|
Ribuan Jemaah Khusyuk Mengikuti Puncak Hultah Akbar ke-90 NWDI |
![]() |
---|
TGB Minta Jemaah NWDI Mengkritisi dan Mengoreksi Situasi dengan Santun Sesuai Tuntunan Agama |
![]() |
---|
Lebih dari 90 Ribu Peserta Meriahkan Pawai Ta’aruf Hultah ke-90 NWDI |
![]() |
---|
Kapolda NTB Ajak Jemaah NWDI Bersatu Jaga Kondusifitas Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.