Destinasi Wisata

Wamenpar RI Ni Luh Puspa Sarankan Produk Tenun Desa Sade Lombok Tengah Punya Label 

Wakil menteri pariwisata (Wamenpar) RI Ni Luh Puspa Djelantik menyarankan berbagai produk kerajinan di Desa Sade Lombok Tengah memiliki label.

Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
KUNJUNGAN WAMENPAR RI - Wamenpar RI Ni Luh Puspa saat mengunjungi Desa Wisata Sade, Lombok Tengah, Jumat (23/5/2025). Ia menyarankan berbagai produk kerajinan termasuk tenun di Desa Sade Lombok Tengah agar memiliki label. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH -  Wakil menteri pariwisata (Wamenpar) RI Ni Luh Puspa Djelantik menyarankan berbagai produk kerajinan di Desa Sade Lombok Tengah memiliki label.

Salah satunya adalah kain tenun songket Sade yang dibuat dengan menggunakan alat tenun tradisional atau dikenal dengan istilah nyensek.

"Tujuannya agar kita bisa meningkatkan value dari produk yang sudah dibuat  dengan memberikan label. Karena tenun itu itukan story tellingnya kuat sekali. Kalau kita datang diceritakan tahapan menenun, kenapa menenun, menenun ternyata syarat mereka bisa menikah, berapa lama kain itu ditenun," jelas Ni Luh Puspa saat mengunjungi Desa Wisata Sade, Lombok Tengah, Jumat (23/5/2025).

Dikatakan Ni Luh Puspa, sekarang ini adalah zamannya pariwisata story telling sehingga hal yang harus diatensi adalah supaya produk tersebut dikasih label. Menurut Ni Luh Puspa, di Pulau Dewata Bali, setiap produk itu iberikan label termasuk.

Contohnya adalah baju bordir yang semuanya diberikan label. Diberikan label siapa yang membuat baju bordir tersebut sehingga membuat baju tersebut 1 pcs menjadi punya nilai ekonomis.

"Saya pikir hal-hal seperti itu perlu diperkuat untuk produk-produk yang diciptakan. Apalagi tenun Sade ini satu kain bisa dibuat berbulan-bulan. Jadi kalau kita memberikan story telling siapa nama yang membuatnya, berapa lama membuatnya, pasti akan membuat nilai tambah," beber Ni Luh Puspa.

Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah mengaku jika kebijakan pemkab sudah dalam peningkatan kualitas yang saat ini menjadi prioritas.

Pihaknya melalui dinas perdagangan sudah meminta supaya peningkatan kualitas menjadi prioritas termasuk di RPJMD Lombok Tengah.

"Khusus di Desa Sade sangat dibutuhkan memang untuk peningkatan kualitas terutama produk lokal kita, hasil tenun kita. Dengan labelling itu bisa menjadi bahan promosi bukan hanya nasional juga di internasional," jelas HM Nursiah usai dampingi Ni Luh Puspa.

Mantan Sekda Lombok Tengah ini melihat jika spot-spot yang jadi objek wisata maka yang dilihat wisatawan adalah produk wisata termasuk tenun.

Pihaknya selanjutnya akan melakukan inventarisasi produk di Desa Sade mana saja yang layak untuk ditingkatkan kualitasnya.

"Mana yang kita pertahankan untuk kualitas produk kita. Mana produk yang asli di Desa Sade. Kalau produk yang masuk itu nanti ada pembinaan dari dinas perdagangan," demikian HM Nursiah.       

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved