TPA Kebon Kongok
Solusi Bupati LAZ Atasi Darurat Sampah di TPA Kebun Kongok, Uji Coba Pengolahan Ramah Lingkungan
Pemkab Lombok Barat memiliki beberapa solusi dalam penanganan darurat sampah di TPA Kebon Kongok
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Wilayah Provinsi NTB saat ini mengalami darurat sampah dengan penuhnya sampah di Tempat Pembuanagn Akhir (TPA) Kebon Kongok.
Permasalahan darurat sampah ini juga dirasakan dampaknya oleh dua wilayah di Provinsi NTB yakni Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram.
Saat ini permasalahan darurat sampah yang tengah terjadi di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.
Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini (LAZ) mengatakan, untuk mengatasi masalah darurat sampah ini Pemkab Lobar memiliki beberapa solusi dalam penanganan sampah.
Solusi dalam jangka panjang, menengah dan pendek. Ia mengatakan untuk jangka menengah pihaknya kini tengah melakukan uji coba pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Hal ini akan dilakukan di hulu atau sebelum sampahnya dikirim ke TPA.
“Alhamdulillah kami sedang uji coba juga bersama akademisi, mengolah sampah 20 ton per hari. Hal ini agar bisa menghasilkan kompos dan pupuk cair organik dan sisanya dari pengolahan sampah tersebut akan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA),” ungkap Bupati LAZ di Gerung Lombok Barat, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Sumur Warga di Desa Taman Ayu Diduga Tercemar Lindi TPA Kebon Kongok, Pengelola Lakukan Uji Lab
Menurut Bupati LAZ pengolahan sampah ini akan mengurangi sampah yang akan dikirim ke TPA. Setelah percobaan ini berhasil nantinya akan diperluas lagi area pengolahannya.
Bupati LAZ juga mengajak semua pihak untuk sadar terhadap sampah dan kebersihan lingkungan. Ia mengajak semua pihak untuk memilah sampah sebelum dibuang. Hal ini tentu akan mempermudah petugas dalam mensortir sampah dan mengolah sampah.
"Mari kita kuatkan kolaborasi dan kerjasama dalam mengolah sampah. Kita harus membiasakan untuk memilah sampah sebelum dibuang agar mudah petugas untuk mengolahnya. Ini adalah ikhtiar kita besama dalam mengatasi masalah sampah" ungkapnya.
Terpisah, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, Pemprov NTB, Pemkab Lombok Barat, dan Pemkot Mataram sepakat bekerjasama dalam penanganan masalah darurat sampah di NTB.
Penanganan jangka panjang, menengah, dan pendek menjadi solusi dalam menangani permasalahan sampah yang tengah terjadi saat ini.
Pihaknya akan melakukan pelebaran di lokasi TPA agar dapat menampung sampah dari Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram.
"Untuk solusi jangka pendek, kita sepakat dan sudah menemukan lokasi baru tempat pembuangan sementara (TPS) untuk jangka waktu yang telah disepakati, sementara menyelesaikan tempat pembuangan akhir (TPA) yang saat ini sudah mulai dikerjakan." jelasnya.
Untuk jangka panjang Miq Iqbal menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB bekerjasama dengan Pemkot dan Pemkab Lombok Barat memanfaatkan sampah yang ada di TPA dengan mengedepankan prinsip Waste to Energy (WtE), atau yang juga dikenal sebagai energi dari limbah.
"Ke depan, permasalahan sampah ini bisa segera terselesaikan dengan baik. Sehingga Provinsi NTB dapat mengikuti kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang telah menegaskan bahwa tidak ada pembangunan TPA baru di seluruh Indonesia mulai tahun 2030 mendatang," harap Miq Iqbal.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.