Berita Kota Mataram
Atasi Kenakalan Remaja, DPRD Mataram Usulkan Pendidikan Karakter Lewat Barak Militer
Pemerintah Kota Mataram sudah saatnya berbenah pada sektor pendidikan yang lebih maju, khususnya pada prilaku anak agar tidak meresahkan masyarakat
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Anggota DPRD Kota Mataram pada Komisi IV, Haris Maulana mendukung pendidikan karakter yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat, Kang Dedy Mulyadi (KDM) soal para pelajar bermasalah dikirim ke barak militer.
Kebijakan KDM menurutnya patut ditiru oleh Pemerintah Kota Mataram, guna menjamin karakter pelajar yang ada di Kota Mataram lebih baik.
Apalagi dengan maraknya isu kenakalan remaja yang terjadi baru-baru ini, baik itu isu gangster, tawuran, hingga balap liar yang masih menjadi momok bagi kelangsungan belajar mengajar di Kota Mataram.
Haris menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan komis IV yang memang fokus mengurusi kesejahteraan sosial dan sumber daya manusia, yang meliputi pendidikan, ilmu pengetahuan, kesehatan, sosial, dan lain-lain.
“Jadi nanti kita atur dulu bagaimana rescedulnya untuk pendidikan karakter anak-anak remaja. Soal isu barak militer Ini bagus juga, nanti kita akan komunikasikan di komisi, kita berkordinasi terus dengan pimpinan dan pak wali untuk mendukung program yang diinisiasi Dedi Mulyadi ini,” ucap Haris saat ditemui, Selasa (6/5/2025).
Menurutnya, Pemerintah Kota Mataram sudah saatnya berbenah pada sektor pendidikan yang lebih maju, khususnya pada prilaku anak agar tidak meresahkan masyarakat.
“Jadi soal remaja ini kita harus serius menanganinya, jadi kita ingin di NTB, Kota Mataram sebagai leading sektor untuk memulainya (pendidikan karakter lewat barak militer),” sebutnya.
Baca juga: Mohan Roliskana Minta Warga Mataram Tak Termakan Hoax Teror Gangster
Pendidikan karakter ini lanjut dia, sangat penting guna menjamin proses belajar mengajar di Kota Mataram berlangsung baik.
Apalagi ditambah dengan arus urbanisasi yang kian meningkat, hingga hadirnya barak militer akan juga mendorong percepatan pendidikan karakter itu berlangsung baik.
Meski demikian, diakuinya, Pemerintah juga tidak bisa ujuk ujuk menerapkan program tanpa terlebih dahulu didukung oleh orang tua sisea.
“Tugas kita saat ini adalah memberikan pemahaman kepada wali murid bahwa pendidikan karakter ini baik, bukan hanya untuk anak namun juga untuk keluarga dirumah,” katanya.
Dia meyakini, pendidikan karakter lewat barak militer juga tidak akan memangkas jam pembelajaran siswa, malah ini akan membentuk karakter disiplin yang menjadi harapan dari banyak wali murid.
“Kedisiplinan ini kan jadi keinginan kita bersama, disiplin dia belajar, terhindar dari tawuran, in sya allah masa depan juga akan terjamin,” ungkapnya.
Kebijakan ini lanjut dia, bukan hal baru, bahkan banyak negara maju yang telah berhasil menerapkan kebijakan pendidikan karakter leeat barak militer ini.
“Satu di antara yang bisa kita jadikan contoh itu Korea Selatan dengan wajib militernya, negara yang sukses juga banyak yang berpatokan pada bagaimana kedisiplinan SDMnya, sepeti Jepang hingga Cina, dan masih banyak yang lainnya,” pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.