Berita NTB

NTB Gaet Denmark untuk Percepat Transisi Energi Terbarukan

Pemerintah Provinsi NTB sangat ambisius dalam upaya transisi energi, khususnya terkait pengolahan sampah menjadi energi

Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
PERTEMUAN GUNERNUR - Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal usai berdiskusi dengan Ole Emmik Sorensen, Direktur pada Departemen Kerja Sama Energi Global di Badan Energi Denmark, mengenai transisi energi terbarukan di Provinsi NTB, pada Jumat (2/5/2025). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, berdiskusi dengan Ole Emmik Sorensen, Direktur pada Departemen Kerja Sama Energi Global di Badan Energi Denmark, mengenai transisi energi terbarukan di Provinsi NTB, pada Jumat (2/5/2025).

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia-Danish Energy Partnership Programme (INDODEPP).

Delegasi yang hadir antara lain, Mikkel Kamp Hansen (Country Manager INDODEPP, dari Danish Energy Agency), Xenia Samsøe Teilmann (Deputy Country Manager INDODEPP dan Project Leader Sustainable Province Initiative), serta Jens Lorentzen (mantan penasihat Kementerian Luar Negeri Denmark, yang kini bekerja untuk PEM Consult dalam mendukung perencanaan fase berikutnya dari INDODEPP).

Dalam pertemuan tersebut, Lalu Iqbal menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi NTB sangat ambisius dalam upaya transisi energi, khususnya terkait pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy). Ia mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kesepakatan dengan PLN terkait proyek ini.

“Saya sudah berbicara dengan PLN, jadi bagian itu akan kami selesaikan. Namun, kami masih perlu bernegosiasi terkait harga. Kami juga akan mengirimkan surat kepada Menteri ESDM. Dengan penetapan harga yang tepat, saya rasa ini akan menjadi lebih menarik bagi para investor untuk berinvestasi,” terang Gubernur.

Baca juga: Visa Belum Terbit, Keberangkatan Bupati Lombok Tengah dan Ketua DPRD ke Tanah Suci Tertunda

Gubernur juga menyampaikan ide awal mengenai kemungkinan proyek pembalikan aliran air dari Danau Segara Anak di Gunung Rinjani yang semula mengalir ke utara menjadi mengalir ke selatan.

“Di bagian selatan Pulau Lombok, masih banyak masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih. Mereka tidak memiliki akses air bersih di wilayah selatan. Kami sedang mempertimbangkan untuk membalik arah aliran air melalui sistem perpipaan. Dalam perjalanannya, karena elevasinya menurun, kita bisa memanfaatkan potensi tersebut untuk membangun pembangkit listrik tenaga air—bahkan mungkin di setiap kilometer. Ini masih sebatas gagasan untuk saat ini,” harap Gubernur.

Ia berharap INDODEPP dapat membantu Pemerintah Provinsi NTB dalam melakukan studi kelayakan (feasibility study) terhadap rencana tersebut. Selain itu, Gubernur juga mengundang pihak Denmark untuk melanjutkan diskusi lebih mendalam dalam waktu dekat. Hal ini sebagai bagian dari komitmen NTB dalam mencapai target transisi ke energi bersih pada tahun 2050.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved