Berita Sumbawa Barat
Peringatan Hardiknas, Bupati Sumbawa Ajak ASN Berikan Pelayanan Tulus dan Dekat untuk Rakyat
Bupati Syarifuddin Jarot menegaskan, peringatan Hardiknas dan Hari Otda bukan sekadar rutinitas seremonial
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29 Tahun 2025, Bupati Sumbawa Syarifuddin Jarot ajak Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk meningkatkan pelayanan tulus yang dekat dengan rakyat.
Bupati Syarifuddin Jarot menegaskan, peringatan Hardiknas dan Hari Otda bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan panggilan moral untuk bekerja lebih baik, lebih dekat, dan lebih tulus demi rakyat.
"Hari ini bukan hanya tentang mengenang sejarah, tetapi menyadari peran dan tanggung jawab kita sebagai bagian dari perjalanan bangsa," kata Jarot.
Jarot menggambarkan makna pendidikan dari sudut pandang masyarakat akar rumput. Bagi petani di Lantung, pendidikan adalah harapan agar anaknya tidak lagi hidup dari keringat yang sama sulitnya. Bagi nelayan di Labuhan Alas, pendidikan adalah cita-cita agar anaknya tak lagi bergantung pada laut yang tak pasti.
"Pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik dan merupakan hak asasi yang melekat pada setiap anak bangsa," paparnya.
Jarot juga menyampaikan capaian membanggakan sektor pendidikan Sumbawa. Siswa-siswi dari berbagai SMP di Sumbawa telah menorehkan prestasi luar biasa dalam berbagai ajang akademik, seni, olahraga, budaya, dan keagamaan, bahkan hingga tingkat internasional.
"Itu merupakan bukti nyata bahwa pendidikan di Sumbawa tidak hanya menghasilkan generasi cerdas, tetapi juga berkarakter dan berdaya saing tinggi," jelasnya.
Baca juga: 384 JCH Lombok Barat Telah Sampai di Madinah, Kemenag Pastikan Visa Aman
Namun demikian, Bupati tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang masih dihadapi, seperti keterbatasan guru di wilayah terpencil, belum meratanya akses internet, dan keterbatasan sarana pendidikan.
"Kami pemerintah daerah (Pemda) akan terus bergerak mencari solusi karena yakin bahwa kerja dari hati akan sampai ke hati masyarakat," ujarnya.
Bupati juga menyinggung otonomi daerah, ia menekankan bahwa otonomi bukan hanya urusan pemerintahan, melainkan alat untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan relevan sesuai kebutuhan spesifik masing-masing wilayah.
"Kita tidak ingin jadi birokrat yang hanya bekerja di balik meja. Kita ingin menjadi pemimpin yang menyentuh, melihat, dan mendengar langsung dari rakyat," tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.