Sirkuit Mandalika

5 Fakta Jelang GT World Challenge Asia Seri Mandalika: Modifikasi Lintasan hingga Drivers Indonesia

GT World Challenge Asia 2025 seri Mandalika pada 9-11 Mei mendatang siap menghadirkan balapan yang menghibur

Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
JELANG GT FANATEC - Penampakan GT World Challenge Asia 2025 pada seri perdana yang digelar di Sepang International Circuit, Malaysia, pada 11–13 April 2025. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sirkuit Internasional Mandalika dipastikan semakin siap menyambut gelaran GT World Challenge Asia 2025 pada 9-11 Mei mendatang.

Event ini akan menjadi ajang balap mobil internasional pertama di bawah naungan Federation Internationale de l'Automobile (FIA) di sirkuit kebangaan Indonesia.

GT3 adalah kategori mobil balap grand touring internasional yang diatur FIA, digunakan di berbagai ajang balap dunia dengan regulasi khusus untuk menjaga keseimbangan performa antar merek.

Gelaran ini tidak hanya menghadirkan persaingan ketat antar tim balap GT dari berbagai negara, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan keindahan alam dan budaya Lombok serta Kawasan The Mandalika sebagai destinasi pariwisata dan motorsport kelas dunia.

1. Pembalap Indonesia Berjaya di Seri Malaysia

Dua pembalap Indonesia sukses naik podium pada kategori AM dalam ajang GT World Challenge Asia 2025 pada seri perdana yang digelar di Sepang International Circuit, Malaysia, pada 11–13 April 2025.

David Tjiptobiantoro dan Christian Colombo dari Garage 75 keluar sebagai juara pertama menggunakan Ferrari 296 GT3, disusul Setiawan Santoso dan Martin Berry dari EBM di posisi kedua dengan Mercedes-AMG GT3 EVO. Hasil ini memperlihatkan kiprah pembalap Indonesia yang semakin kuat di kancah balap internasional.

Direktur utama MGPA, Priandhi Satria, mengatakan, kehadiran para pembalap Indonesia ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri di tengah persaingan ketat para pembalap Asia dan internasional lainnya.

"Kita patut memberikan appresiasi setinggi-tingginya bagi para pembalap Indonesia yang mengikuti ajang balap tersebut. Mereka tidak hanya membawa harapan tinggi untuk mengharumkan nama bangsa, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda pecinta motorsport di Tanah Air," jelas Andhi sapaan akrabnya. 

Diketahui, Sirkuit Internasional Sepang menjadi pembuka rangkaian musim 2025 sebelum melanjutkan ke Indonesia, tepatnya di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

2. Pembongkaran Run Off Tuntas

Mandalika Grand Prix Association (MGPA) telah menyelesaikan berbagai pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan lintasan, sebagai bagian dari pemenuhan standar keselamatan serta proses homologasi FIA Grade 3, yang menjadi syarat utama untuk balapan GT3.

Pekerjaan utama yang telah rampung meliputi pembongkaran aspal pada area run-off dan penambahan gravel trap di beberapa titik strategis seperti T1 Exit/T2 Entry, T5 Entry, T10 Entry, T10 Exit/T11 Entry, dan T13 Entry.

"Seluruh proses ini mengikuti arahan teknis dari FIA dan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), guna memastikan lintasan memenuhi standar internasional," jelas Andhi. 

Dikatakan Andhi, yang membanggakan, seluruh pekerjaan fisik tersebut dilaksanakan oleh tenaga lokal yang sebelumnya juga terlibat dalam proses pembangunan awal sirkuit.  Bagi Andhi, ini menjadi bukti nyata akan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia dari NTB. 

3. 8 Pabrikan Mobil Ternama Dipastikan Ikut Balap

Sebanyak delapan pabrikan ternama telah dikonfirmasi akan mengikuti musim penuh GT World Challenge Asia 2025 termasuk di Mandalika, yaitu: Audi, BMW, Corvette, Ferrari, Lamborghini, Mercedes-AMG, Nissan, dan Porsche.

Musim 2025 dimulai di Sepang pada 11–13 April, lalu berlanjut ke Indonesia, Thailand, Jepang, dan China. Kehadiran para pabrikan papan atas ini dipastikan akan membawa persaingan ketat serta tontonan yang sangat menarik bagi para penggemar otomotif di Indonesia dan Asia.

4. Menghadirkan 38 Orang Terkaya di Asia (Gentleman Drivers) 

Dikatakan Andhi, pembalap GT World Challenge Asia didominasi oleh gentlemen driver, seperti konglomerat/pengusaha, dokter, pengacara, pemilik real estate, pemilik kasino, beberapa pengusaha dari indonesia hingga Prince of Johor Malaysia. Mereka merupakan 38 orang terkaya di Asia

Berbeda dengan balap roda dua MotoGP pembalapnya adalah pro, 24 jam balap dan setiap dua minggu sekali pindah lokasi balap di negara lain. 

Priandhi Satria mengatakan, balapan GT World Challenge Asia bukan sekedar balap saja, tapi lebih mengajak para investor yang hobby balap datang ke mandalika untuk balapan mobil. 

Baca juga: Logistik GT World Challenge Asia 2025  Gunakan Kapal Khusus dari Sepang Malaysia ke Mandalika

Oleh karena itu Lalu Muhammad Iqbal juga akan mengadakan Welcoming Dinner atau jamuan makan malam dengan 40-60 pembalap ini. 

"Dengan adanya makan malam bersama pembalap GT World Challenge Aisa, beliau bisa menjelaskan tentang Mandalika, Lombok NTB, menjelaskan mengenai potensi-potensi, baik itu dari sumber daya alamnya maupun lahan-lahan yang tersedia dengan harapan bisa menjajaki salah satu dari pembalap ini untuk melakukan investasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat," jelas Andhi. 

5. Momentum Sirkuit Mandalika Tunjukkan Kelas

Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyatakan, GT World Challenge Asia 2025 yang akan dilangsungkan tanggal 9-12 Mei 2025, menjadi momentum penting bagi Sirkuit Internasional Mandalika untuk tampil menunjukkan diri mampu menjalankan balap roda 4 berkelas dibawah FIA.

Hal tersebut juga sebagai pusat sport tourism motorsport dan juga non-motorsport yang diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. 

"Mandalika Sirkuit ini merupakan simbol kebanggaan Indonesia. Kita harus terus-menerus no memberitakan dan mendorong pengembangannya dan menjadikannya sebagai ikon balap roda-2 dan roda 4 global," jelas Andhi. 

Dikatakannya, ajang ini bukan sekadar kompetisi balap bertaraf internasional, namun juga merupakan kesempatan emas untuk menyuguhkan pengalaman berkelas bagi para penggemar, komunitas otomotif, dan pelaku industri. 

GT World Challenge Asia 2025 pihaknya harapkan menjadi salah satu cara untuk menjadi magnet wisatawan dan membawa nama The Mandalika, Mandalika, Lombok  NTB dan Indonesia semakin dikenal di kancah internasional. 

"Sirkuit Mandalika adalah simbol kebanggaan Indonesia. Mari kita terus dorong pengembangannya dan menjadikannya sebagai ikon balap global," tutup Priandhi Satria.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved