Sirkuit Mandalika

Logistik GT World Challenge Asia 2025  Gunakan Kapal Khusus dari Sepang Malaysia ke Mandalika

Logistik balapan GT World Challenge Asia akan segera menuju ke Sirkuit Mandalika, Indonesia

Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Dok. MGPA
JELANG KEDATANGAN LOGISTIK - Penampakan dua mobil sports yang akan digunakan pada kompetisi GT World Challenge Asia 2025. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sirkuit Internasional Mandalika untuk pertama menggelar balapan mobil internasional berstandar FIA bertajuk GT World Challenge Asia 2025 yang akan digelar pada 9–11 Mei mendatang.  

Usai balapan di Sirkuit Sepang Malaysia, selanjutnya logistik balapan GT World Challenge Asia akan segera menuju ke Sirkuit Mandalika, Indonesia. Selanjutnya bertolak ke Thailand sehingga dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.

Padatnya jadwal seri balapan menuntut proses pengiriman logistik yang terkoordinasi secara ekstra ketat sehingga aspek logistik menjadi salah satu tantangan terbesar. 

Mitra logistik GT World Challenge Asia 2025 yaitu JAS Worldwide, Mike Zimmerman, menjelaskan, tahun ini jadwal logistik sangat padat. Hanya berselang tiga minggu kurang antara balapan di Mandalika dan venue berikutnya di Buriram, Thailand.

"Karena kompleksitas lokasi sehingga pengiriman Mandalika ke Surabaya memakan waktu, maka kami selaku agen logistik akan menggunakan kapal khusus (vessel charter)," jelas Mike Zimmerman dalam keterangan resmi, Sabtu (12/4/2025). 

Dikatakan Mike, penggunaan kapal khusus untuk memangkas waktu transit, dan memastikan seluruh kontainer tiba tepat waktu. Semua dokumen dan administrasi kepabeanan harus diproses dengan cepat dan tepat.

Mike juga menambahkan, Sirkuit Mandalika sangat memukau secara visual dan memiliki potensi besar sebagai tuan rumah ajang balap mobil internasional. 

"GT World Challenge Asia menjadi momentum penting untuk membuktikan bahwa Mandalika bukan hanya layak, tetapi juga siap menjadi tuan rumah tetap untuk seri-seri balap internasional lainnya," beber Mike. 

Sementara itu, Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, mengungkapkan, perpindahan logistik dari Sepang ke Mandalika, dan kemudian ke Thailand dalam waktu hanya beberapa hari adalah sebuah tantangan besar. 

Pihaknya mengandalkan koordinasi erat antara tim balap, penyedia logistik, Sekdenas, Administrator KEK Mandalika, Bea Cukai Mataram, Bea Cukai Tanjung Perak, pihak pelabuhan, hingga dukungan penuh dari pemerintah daerah.  

"Kali ini, pihak SRO untuk kali pertamanya akan mencoba untuk mencharter kapal kargo mengangkut barang langsung dari Gili Mas ke Thailand. Ini suatu terobosan baru. Selama ini sudah terbukti SekDeNas dan Bea Cukai sangat membantu dan bekerja 24/7 sehingga tengah malam juga bersedia melakukan pemeriksaan," jelas Andhi sapaan akrabnya. 

Lebih lanjut Andhi menjelaskan, lebih dari sekadar pemindahan barang, proses ini juga mencakup aspek perizinan, keamanan, hingga penyesuaian teknis antar negara yang dilalui.

GT World Challenge Asia 2025 tidak hanya diharapkan berjalan sukses, namun juga menjadi pemicu hadirnya lebih banyak ajang internasional di masa mendatang. Dampaknya akan dirasakan tidak hanya oleh industri otomotif nasional, tetapi juga sektor pariwisata dan ekonomi lokal di Nusa Tenggara Barat.

"GT World Challenge Asia 2025 diharapkan menjadi salah satu cara untuk menjadi magnet wisatawan dan membawa nama The Mandalika, Mandalika, Lombok  NTB dan Indonesia semakin dikenal di kancah internasional.

"Sirkuit Mandalika adalah simbol kebanggaan Indonesia. Mari kita terus dorong pengembangannya dan menjadikannya sebagai ikon balap global," tutup Priandhi.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved