Sirkuit Mandalika
5 Fakta Jelang GT World Challenge Asia Seri Mandalika: Modifikasi Lintasan hingga Drivers Indonesia
GT World Challenge Asia 2025 seri Mandalika pada 9-11 Mei mendatang siap menghadirkan balapan yang menghibur
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Musim 2025 dimulai di Sepang pada 11–13 April, lalu berlanjut ke Indonesia, Thailand, Jepang, dan China. Kehadiran para pabrikan papan atas ini dipastikan akan membawa persaingan ketat serta tontonan yang sangat menarik bagi para penggemar otomotif di Indonesia dan Asia.
4. Menghadirkan 38 Orang Terkaya di Asia (Gentleman Drivers)
Dikatakan Andhi, pembalap GT World Challenge Asia didominasi oleh gentlemen driver, seperti konglomerat/pengusaha, dokter, pengacara, pemilik real estate, pemilik kasino, beberapa pengusaha dari indonesia hingga Prince of Johor Malaysia. Mereka merupakan 38 orang terkaya di Asia
Berbeda dengan balap roda dua MotoGP pembalapnya adalah pro, 24 jam balap dan setiap dua minggu sekali pindah lokasi balap di negara lain.
Priandhi Satria mengatakan, balapan GT World Challenge Asia bukan sekedar balap saja, tapi lebih mengajak para investor yang hobby balap datang ke mandalika untuk balapan mobil.
Baca juga: Logistik GT World Challenge Asia 2025 Gunakan Kapal Khusus dari Sepang Malaysia ke Mandalika
Oleh karena itu Lalu Muhammad Iqbal juga akan mengadakan Welcoming Dinner atau jamuan makan malam dengan 40-60 pembalap ini.
"Dengan adanya makan malam bersama pembalap GT World Challenge Aisa, beliau bisa menjelaskan tentang Mandalika, Lombok NTB, menjelaskan mengenai potensi-potensi, baik itu dari sumber daya alamnya maupun lahan-lahan yang tersedia dengan harapan bisa menjajaki salah satu dari pembalap ini untuk melakukan investasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat," jelas Andhi.
5. Momentum Sirkuit Mandalika Tunjukkan Kelas
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyatakan, GT World Challenge Asia 2025 yang akan dilangsungkan tanggal 9-12 Mei 2025, menjadi momentum penting bagi Sirkuit Internasional Mandalika untuk tampil menunjukkan diri mampu menjalankan balap roda 4 berkelas dibawah FIA.
Hal tersebut juga sebagai pusat sport tourism motorsport dan juga non-motorsport yang diminati wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Mandalika Sirkuit ini merupakan simbol kebanggaan Indonesia. Kita harus terus-menerus no memberitakan dan mendorong pengembangannya dan menjadikannya sebagai ikon balap roda-2 dan roda 4 global," jelas Andhi.
Dikatakannya, ajang ini bukan sekadar kompetisi balap bertaraf internasional, namun juga merupakan kesempatan emas untuk menyuguhkan pengalaman berkelas bagi para penggemar, komunitas otomotif, dan pelaku industri.
GT World Challenge Asia 2025 pihaknya harapkan menjadi salah satu cara untuk menjadi magnet wisatawan dan membawa nama The Mandalika, Mandalika, Lombok NTB dan Indonesia semakin dikenal di kancah internasional.
"Sirkuit Mandalika adalah simbol kebanggaan Indonesia. Mari kita terus dorong pengembangannya dan menjadikannya sebagai ikon balap global," tutup Priandhi Satria.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.