Lebaran Topat 2025

Lebaran Topat di Desa Ketangga Lombok Timur, Lebaran Spesial untuk Anak-anak

Lebaran Topat di Desa Ketangga, Lombok Timur tidak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga sarana edukasi bagi anak-anak

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROZI ANWAR
LEBARAN TOPAT - Sejumlah anak-anak didampingi orang tua di Desa Ketangga, Lombok Timur saat merayakan Lebaran Topat di Masjid Pusaka, Senin (7/4/2025). Lebaran Topat di desa ini didedkasikan untuk anak-anak. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Suasana penuh semangat dan keceriaan anak-anak mewarnai perayaan Lebaran Topat di Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur, Senin (27/4/2025).

Berbeda dari daerah lain, tradisi Lebaran Topat di desa ini secara turun-temurun dikenal sebagai lebaran anak-anak, di mana ratusan bocah datang membawa dulang berisi hidangan khas untuk dimakan bersama di Masjid Pusaka Desa Ketangga.

Pantauan TribunLombok.con, tampak anak-anak berdatangan dengan membawa dulang yang ditutupi tudung saji. Di dalam dulang terdapat ketupat, lauk pauk seperti ragi manis, buah-buahan, hingga aneka makanan ringan, semuanya disiapkan dari rumah masing-masing.

Amaq Asbi, seorang tokoh adat setempat, menjelaskan bahwa tradisi ini telah berlangsung sejak dahulu dan selalu ditujukan bagi anak-anak.

“Memang dari dulu Lebaran Topat ini sudah dijadikan lebaran anak-anak. Jadi anak-anak wajib naik ke masjid untuk makan bersama dengan hidangan makanan yang sudah dibawa dari rumah masing-masing,” ungkapnya kepada TribunLombok.com.

Lebaran Topat tidak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga sarana edukasi. Anak-anak diperkenalkan dengan masjid sebagai pusat ibadah umat Muslim. Selain itu, mereka diajarkan nilai kebersamaan melalui tradisi makan bersama atau berayan.

“Maknanya memang begitu yang sudah dituturkan kita oleh orang tua kita dulu. Kita kenalkan masjid kepada anak-anak, berbagi kepada sesama, dan selalu kerja sama,” lanjut Amaq Asbi.

Baca juga: Tradisi Lebaran Ketupat 2025, 98 Persen Warga Ampenan Tumpah Ruah di Makam Bintaro

Pemerintah desa pun menyambut baik inisiatif ini. Sekretaris Desa Ketangga, Arihinul Qirom, menegaskan komitmen untuk menjadikan Lebaran Topat sebagai identitas budaya desa, khususnya sebagai Lebaran Anak-anak.

“Bagi saya ini merupakan budaya yang harus kita lestarikan, dengan ikon Lebaran Topat ini adalah Lebaran Anak-anak dan siap kita jadikan budaya satu-satunya di Desa Ketangga ini,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran tokoh adat dan tokoh agama dalam menjaga keberlangsungan tradisi ini agar tetap hidup hingga generasi mendatang.

“Itu yang kita harapkan sebagai pemerintahan desa, agar budaya yang seperti ini akan tetap ada hingga generasi selanjutnya,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved