Lombok Timur

Cilok Pusuk Sembalun Laris Manis, Pedagang Raup Untung Besar Saat Libur Lebaran

Epul, salah satu pedagang cilok di Pusuk, mengungkapkan bahwa omzet yang diperoleh bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per hari selama lebaran

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ROZI ANWAR
PEDAGANG CILOK SEMBALUN : Nampak pengunjung wisata Pusuk Sembalun sedang membeli cilok di salah satu penjual, Sabtu (5/4/2025). Epul, salah satu pedagang cilok di Pusuk, mengungkapkan bahwa omzet yang diperoleh bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per hari selama liburan Lebaran 2025. 

Keuntungan Pedagang Cilok di Pusuk Sembalun Naik Saat Libur Lebaran

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Sejumlah pedagang cilok di Wisata Alam Pusuk Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) meraup keuntungan jutaan rupiah selama libur Lebaran 2025 ini.

Epul, salah satu pedagang cilok di Pusuk, mengungkapkan bahwa omzet yang diperoleh bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per hari selama liburan Lebaran 2025.

"Setelah Lebaran ini, hampir setiap hari kita dapat Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per hari, karena pengunjung yang liburan sangat ramai ke Sembalun," kata Epul saat ditemui pada Sabtu (5/4/2025).

Menurut pantauan TribunLombok.com, wisatawan yang menuju Sembalun terlihat sangat ramai, dan banyak yang mampir untuk menghangatkan diri dengan menikmati cilok yang masih hangat di pinggir jalan. Hampir semua yang melintasi jalan Pusuk berhenti untuk menikmati cilok yang dijual seharga Rp 2.000 hingga Rp 5.000.

"Hampir semua orang yang lewat berhenti untuk makan cilok, jadi Alhamdulillah ini berkah bagi kami yang menjual cilok," ujar Epul.

Epul menambahkan bahwa pada hari-hari biasa, omzet yang didapatkan hanya berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 1 juta per hari. Namun, pada libur hari besar, penjual cilok dapat memperoleh omzet hingga Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per hari.

"Kalau hari biasa, ya dapat sekitar Rp 1 juta lebih. Tapi kalau hari Sabtu dan Minggu, kita bisa dapat sekitar Rp 2 juta," lanjutnya.

Awan, penjual cilok lainnya di Pusuk, juga merasakan manfaat dari berjualan cilok di sana. Ia mengatakan bahwa hasil dari berjualan cilok cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak-anaknya.

"Alhamdulillah, dari hasil menjual cilok di sini, saya bisa membeli kebutuhan sehari-hari, seperti sayur, dan membiayai sekolah anak-anak, serta menabung untuk keperluan rumah tangga," ujarnya.

Awan menambahkan bahwa ia berangkat dari rumah sekitar pukul 7 pagi dan pulang pada pukul 17:00 sore, tergantung pada seberapa ramai pengunjung yang datang ke wisata Pusuk Sembalun.

"Kalau ramai, kami lebih pagi berangkat dan pulang sore. Tapi kalau tidak terlalu ramai, kadang kami berangkat agak siang," tuturnya.

Bukan hanya pedagang cilok yang merasakan dampak positif dari libur Lebaran ini, namun juga juru parkir (jukir) yang mendapat keuntungan besar selama musim liburan. Marsudin, salah seorang juru parkir, mengatakan bahwa pengunjung yang berhenti untuk makan cilok atau berfoto di Pusuk Sembalun turut memberikan dampak positif bagi pendapatannya.

"Kami juga ramai, karena pengunjung tetap berhenti untuk makan cilok dan berfoto di Pusuk Sembalun," jelas Marsudin.

Marsudin mengaku, hingga siang hari, ia belum sempat menghitung berapa yang ia peroleh dari hasil jukir pada hari itu. "Sekitar Rp 400 ribu atau Rp 300 ribuan," tutupnya sambil merapikan motor yang diparkir.
 
 
 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved